KOMPAS.com - Provinsi Riau kaya akan beragam kebudayaan yang lahir dari beragam suku bangsa. Bahasa daerah yang ada di Provinsi Riau adalah bahasa Melayu Riau yng digunakan masyarakat sehari-hari.
Bahasa Melayu Riau digadang sebagai cikal bakal bahasa Indonesia, sehingga mirip dengan bahasa Indonesia.
Pemilihan bahasa Melayu Riau sebagai akar bahasa Indonesia sesuai dengan kebijakan pemerintah Hindia-Belanda.
Dilansir dari Portal Resmi Provinsi Kepulauan Riau, bahasa Melayu Riau dinilai paling murni lafalnya serta paling baik tata bahasa dan ejaannya.
Sehingga diwajibkan menjadi bahasa pengantar pendidikan pribumi di seluruh kawasan Hindia-Belanda. Dari situlah bahasa Melayu Riau berkembang menjadi bahasa nasional Indonesia.
Baca juga: Bahasa Daerah di Sulawesi Selatan
Berdasarkan situs Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia, bahasa Melayu Riau diucapkan dalam 24 dialek (pengucapan) yang berbeda, yaitu:
dialek pesisir | dialek kampung hilir |
dialek kundur | dialek pulau laut |
dialek bintan-karimun | dialek ceruk |
dialek pecong | dialek pangkil |
dialek karas-pulau abang | dialek anglar |
dialek malang rapat-kelong | dialek binjai |
dialek mantang lama | dialek bandarsyah |
dialek rejai | dialek tanjungpala |
dialek posek | dialek pemping |
dialek merawang | dialek kampung bugis |
dialek berindat-sebelat | dialek kelumu |
dialek arung ayam | dialek mengkait |
Menurut Ayatroaedi dalam buku Dialektologi Sebuah Pengantar (1983), dialek adalah sistem kebahasaan yang digunakan satu masyarakat untuk membedakannya dari masyarakat lain yang bertetangga dan menggunakan sistem yang berlainan walaupun erat hubungannya.
Riau terdiri dari banyak pulau yang diatasi oleh laut dan selat, belum lagi daerahnya banyak dibatasi oleh hutan.
Baca juga: Daftar Bahasa Daerah di Indonesia
Keadaan geografis alam Riau membuat masyarakatnya terpisah-pisah sehingga pengucapan bahasa daerahnyapun berbeda.
Saidat Dahlan dan teman-teman dalam bukuGeografi Dialek Bahasa Melayu Riau Kepulauan (1989), menyebutkan penyebab lain banyaknya dialek karena wilayah Riau berbatasan dengan Malaysia dan Singapura, yang menyebabkan adanya pengaruh luar.
Kemiripan bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu Riau bisa dilihat dari kosa katanya. Misalnya dalam dalam bahasa Indonesia “tulang” dan dalam bahasa Riau disebut “tulan”, atau “sayur” menjadi “sayo”, “besok” yang menjadi “beso”, “hitam yang menjadi “itam”, dan “semut” yang menjadi “semot” dengan huruf e yang dibaca tipis atau lemah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.