KOMPAS.com - Kita biasa menemukan diskon pada produk yang baru dirilis, produk yang tidak terlalu laku, saat toko akan cuci gudang dan mengeluarkan produk baru sehingga produk lama dijual dengan harga yang lebih rendah dari biasanya, dan pada saat ada hari spesial.
Diskon adalah potongan harga. Untuk memahami cara penghitungan diskon berikut adalah cara menghitungnya.
1. Harga sepatu A pada label tertera Rp. 436.000 lalu terdapat label tambahan seperti gambar di atas, maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
Jawaban:
Diskon: 35%
Harga Sepatu: Rp. 436.000
Untuk menentukann seberapa besar diskonnya kita perlu membagi angka diskon dengan angka 100 maka 35/100 = 0,35
Langkah selanjutnya adalah mengalikan hasil dari besaran diskon dengan harga awal :
0,35 X 436.000 = 152.000
Dan langkah akhirnya adalah mengurangi harga awal dengan harga yang sudah dikalikan dengan diskon:
436.000 – 152.000 = 284.000
Jadi, harga sepatu A setelah didiskon 35% adalah Rp. 284.000
Baca juga: Jenis Diskon dan Contohnya
2. Apabila kita menemukan label diskon seperti berikut:
Label di atas maksudnya bukan nominal diskonnya yang bertambah menjadi 45% tetapi harga awal yang telah didiskon sebesar 35% lalu didiskon lagi sebesar 10%. Perhitungan keduanya jelas akan sangat berbeda. Berikut penjelasannya:
Jika sepatu A didiskon 45% maka 45/100= 0,45
436.000 X 0,45 = 196.200
436.000 – 196.200 = 239.800
Harga sepatu A jika didiskon 45% adalah Rp. 239.800. Sedangkan jika harga sepatu A setelah didiskon 35% adalah Rp. 284.000 lalu didiskon kembali 10% maka 10/100 = 0,1. Langkah berikutnya adalah mengalikan harga 284.000 dengan angka 0,1 maka
284.000 X 0,1 = 28.400
Nominal tersebut kemudian dikurangi dengan harga sepatu yang telah didiskon 35% sebelumnya:
284.000 – 28.400 = 255.600
Jadi, harga sepatu A setelah didiskon 35% + 10% adalah 255.600
Hasil keduanya berbeda bukan? Semoga setelah memahami bagaimana cara menghitung diskon kita tidak akan terkecoh lagi dengan label diskon yang nominalnya nampak besar.