KOMPAS.com – Selain dicatat dalam buku besar umum, transaksi dalam jurnal juga dicatat dalam buku besar pembantu.
Tidak seperti buku besar umum, pencatatan dalam buku besar pembantu hanya mencakup beberapa akun saja.
Dilansir dari buku Kamus Istilah Keuangan dan Akuntasi (2020) oleh Tim Panca Aksara, buku besar pembantu addalah perincian akun-akun yang ada pada buku besar umum untuk menunjang pengawasan terhadap akun-akun tersebut.
Buku besar pembantu digunakan untuk merinci saldo yang terdapat dalam buku besar umum.
Baca juga: Pemindahbukuan dalam Buku Besar Umum
Adanya buku besar pembantu memudahkan bagi perusahaaan dagang untuk mengontrol saldo keseluruhan piutang dagang dan utang dagang.
Jumlah total saldo dari masing-masing buku besar pembantu harus sama dengan jumlah total saldo yang ada pada buku besar umum.
Dalam buku Pengantar Akuntansi (2015) karya Hery, dijelaskan bahwa perusahaan dagang biasanya hanya akan membuat buku besar pembantu untuk dua jenis akun, yaitu:
Merupakan buku tempat mencatat segala piutang perusahaan menurut nama pelanggan atau debitur. Sumber transaksi yang dicatat dalam buku ini antara lain: