KOMPAS.com - Seni kriya berkaitan dengan keahlian khusus manusia dalam hal ini tangan.
Karena kerajinan tangan yang dihasilkan membutuhkan keterampilan dalam proses pembuatannya.
Seni kriya merupakan seni yang dibuat dengan kerajinan tangan dengan memperhatikan aspek fungsional tapi tidak meninggalkan aspek keindahan seni itu sendiri.
Seni kriya sebagai bentuk dari hasil karya keterampilan ternyata dapat dibagi menjadi beberapa hal sesuai dengan proses atau juga bahan pembuatnya.
Jenis-jenis seni kriya banyak dan sangat mudah ditemukan di lingkungan masyarakat diberbagai daerah.
Dalam buku From Hobby to Money (2014) karya Deasylawat Prasetyaningtyas, ada beberapa jenis pada seni kriya.
Berikut jenis-jenis seni kriya:
Seni kriya anyaman merupakan seni yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpang tindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya.
Kerajinan yang menggunakan bahan baku rotan, atau bambu. Contohnya, dompet, keranjang, caping, atau peralatan dapur.
Seni kriya keramik berbahan dari tanah liat atau tanah lempung, kriya keramik juga harus melewati proses pengeringan dengan pembakaran pada titik suhu tertentu.
Seni kriya batik merupakan jenis seni kriya yang proses pengerjaannya dengan cara menulis. Cara menulisnya dengan menggunakan alat yang bernama canting.
Tulisannya itu berbentuk gambar atau motif pada kain.
Dilansir dari jurnal Analisis Kriya karya Kasepihan Ciptagelar Sukabumi (2016), karya Alamsyah seni kriya kayu berbahan dasar kayu jenis seni kriya ini mengandung unsur yang masih bisa untuk dikaji secara historis, ekonomi, sosial, estetis, bentuk, teknik, bahan dan lainnya.
Pada hasil seni kriya jenis logam, produknya memiliki 2 bentuk dimensi yaitu, dua dimensi untuk hasil seperti panel logam dan perhiasan.
Tiga dimensi yang berupa patung logam, senjata seperti keris dan lampu gantung.