Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meteorologi, Ilmu yang Mempelajari tentang Keadaan Cuaca

Kompas.com - 28/08/2020, 14:45 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Cuaca merupakan keadaan udara (tentang temperatur, cahaya matahari kelembapan, kecepatan angin, dan sebagainya) pada suatu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas.

Ilmu yang mempelajari tentang cuaca disebut meteorologi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), meteorologi merupakan ilmu yang empelajari tentang ciri-ciri fisika dan kimia tmosfer atau untuk meramalkan keadaan cuaca.

Dalam buku Pengantar Meteorologi (2019) karya Wiwit Suryanto dan Alutsyah Luthfian, meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer dan fenomena yang terjadi di dalamnya.

Meteorologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "meteoros" yang artinya benda yang ada ke dalam udara dan "logos" yang artinya ilmu dan kajian.

Baca juga: BMKG: Sejarah, Tugas dan Fungsinya

Sejarah meteorologi dibandingkan ilmu pengetahuan yang lain tergolong sudah panjang. Penggagas pertama ilmu tersebut adalah filsuf Yunani, Aristoteles.

Ia menulis buku yang berjudul Meteorologica pada 340 SM. Dalam buku tersebut menjelaskan kajian tentang fenomena awan, hujan, salju, angin, halilintar, badai, dan sebagainya.

Pada buku tersebut juga membahas mengenai fenomena astronomi, kimia, dan geografi.

Meski masih secara spekulatif dan menggunakan cara pandang filosofis, Aristoteles sudah berusaha menjelaskan mengenai fenomena alam yang terjadi di atmosfer.

Salah seorang murid Aristoteles bernama Theophratus mengembangkan kajian Aristoteles dengan berusaha membuat sebuah prakiraan cuaca berdasarkan informasi yang diperoleh hasil mengamati karakteristik dan tanda-tanda alam.

Kajian Theophratus kemudian dituliskan dalam sebuah buku berjudul Book of Signs.

Meski kajian mereka masih sangat sederhana, namun konsepnya telah mempengaruhi perkembangan ilmu meteorologi.

Baca juga: Cuaca dan Iklim: Persamaan serta Perbedaan

Berkembang

Ilmu meteorologi semakin pesan perkembangannya, apalagi setelah ditemuakannya peralatan untuk pengukuran cuaca yang dimulai sejak 1500-an.

Di mana dimulai dari penemuan termometer oleh Astronom Italia, Galileo, selanjutnya penemuan baromater air raksa oleh Torricelli.

Pada 1667, fisikawan Inggris Robert Hook memakai batang logam yang berotasi untuk mengukur kecepatan angin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com