Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Gluten?

Kompas.com - 20/06/2020, 19:47 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang mengudap alergi pada makanan tertentu. Anda mungkin melihat sejumlah makanan dibuat khusus untuk orang-orang yang alergi pada makanan tertentu.

Salah satunya adalah makanan dengan tulisan “bebas gluten”. Lalu apa sebenarnya gluten tersebit?

Dilansir dari Wonderopolis, gluten adalah salah satu jenis protein yang biasanya terdapat dalam jenis biji-bijian seperti gandum, gandum hitam, dan jelai.

Ini berarti bahwa gluten dapat ditemukan di berbagai jenis makanan yang terbuat dari biji-bijian. Ini termasuk roti, kerak pizza, dan sereal sarapan.

Baca juga: Gandum, Tanaman Pertama Manusia Purba

Apakah gluten buruk?

Gluten hanya buruk bagi orang-orang tertentu. Orang-orang ini peka terhadap gluten atau gluten-intolerant, yang berarti tubuh mereka menghasilkan respons imun yang abnormal ketika memecah gluten selama pencernaan.

Dari laman Live Science, sekitar 18 juta orang Amerika memiliki sensitivitas terhadap gluten, menurut National Foundation for Celiac Awareness.

Bentuk intoleransi gluten yang paling terkenal adalah penyakit seliak (celiac). Ketika seseorang dengan penyakit seliak mengkonsumsi gluten, itu memicu respon kekebalan yang merusak usus mereka, mencegah mereka menyerap nutrisi penting.

Gangguan gastrointestinal kronis yang disebut sindrom iritasi usus (IBS) adalah kondisi lain yang dipengaruhi oleh gluten.

Baca juga: Sejarah Tahu: Bukan dari Indonesia

IBS mempengaruhi 7 hingga 20 persen orang dewasa di Amerika Serikat. Butiran gluten kaya akan pati dan gula yang dapat dengan mudah difermentasi oleh bakteri usus. Ini dapat menyebabkan kembung, kram, dan atau diare.

Alergi gandum adalah jenis alergi langka yang ditandai oleh reaksi kulit, pernapasan, atau gastrointestinal terhadap alergen gandum, tetapi tidak selalu disebabkan oleh gluten.

Menurut American College of Allergy, Asthma and Immunology, 65 persen anak-anak dengan alergi gandum tumbuh lebih besar pada usia 12.

Kebanyakan orang makan gluten sepanjang waktu tanpa masalah. Namun, beberapa orang tidak dapat memakannya karena menyebabkan reaksi buruk pada tubuh mereka.

Untuk menghindari gluten, Anda harus waspada setiap saat. Jika Anda tidak yakin apakah suatu makanan mengandungnya, periksa kemasannya untuk bahannya.

Baca juga: Es Krim, Sejarah dan Perkembanganya

Anda juga dapat meminta restoran untuk memberikan informasi tentang hidangan yang mereka sajikan. Dengan latihan, Anda akan dapat menghindari protein ini dengan lebih mudah.

Satu hal lagi yang harus diperhatikan, yaitu kontaminasi gluten. Orang dengan penyakit seliak sering membutuhkan peralatan dan bumbu dapur sendiri.

Misalnya, seseorang mungkin memanggang roti gandum. Remah-remah roti bisa masuk ke pemanggang roti atau di piring mentega.

Bagian-bagian kecil ini dapat mencemari makanan yang bebas gluten dan menyebabkan masalah bagi penderita penyakit seliak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com