Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budi Utomo: Sejarah Berdiri dan Peranannya

Kompas.com - 24/12/2019, 08:00 WIB
Serafica Gischa ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Budi Utomo merupakan sebuah organisasi pemuda.

Dilansir dari situs resmi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, organisasi tersebut bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik.

Dokter Soetomo dan Dr. Wahidin Soedirohusodo

Beberapa pihak menjadi pendiri organisasi Budi Utomo, namun yang paling terkenal adalah kedua tokoh berikut:

  • Dokter Soetomo

Dokter Soetomo memiliki nama asli Soebroto yang lahir di Nganjuk, Jawa Timur pada tanggal 30 Juli 1888.

Dilansir dari buku Riwayat Hidup dan Perjuangan dr Soetomo (1960) karya Angkasa mengatakan beliau merupakan seorang dokter yang aktif dalam bidang politik.

Pada tahun 1903, Soetomo menempuh sekolah kedokteran di sekolah kedokteran STOVIA. Beliau sangat dikenal sebagai pemuda yang aktif berorganisasi.

Setelah lulus pendidikan, Soetomo bekerja sebagai dokter pada tahun 1911 dan harus merelakan dirinya untuk tugas berpindah-pindah tempat.

Baca juga: Biografi Pangeran Diponegoro, Pemimpin Perang Jawa

Ketika bertugas di Malang, dokter Soetomo berjuang keras untuk melawan wabah penyakit pes yang sedang melanda kota tersebut.

Dokter Soetomo juga dikenal sebagai dokter yang dermawan karena banyak mengobati masyarakat tanpa memungut biaya.

Pada tahun 1917, Soetomo menikah dengan seorang perawat Belanda. Pada tahun 1919-1923, Soetomo pergi ke Belanda untuk melanjutkan studi kedokterannya.

Tak hanya Budi Utomo, pihanya juga mendirikan Indonesiche Studie Club (ISC). Di mana melahirkan sekolah tenun, bank kredit, koperasi, dan masih banyak lainnya.

Pada tahun 1931, ISC berubah nama menjadi Persatuan Bangsa Indonesia.

Karena aktif berpolitik, membuat Belanda mengawasi Soetomo dengan sangat ketat. Rapat-rapat yang dilakukan selalu diawasi Belanda.

Saat itu, Soetomo menjadi salah satu orang yang sangat sibuk karena menjadi tokoh pelopor pergerakan nasional.

Kesibukannya memengaruhi kondisi fisik dan membuatnya jatuh sakit. Sebelum meyaksikan Indonesia merdeka, Soetomo harus tutup usia pada umur 50 tahun di tanggal 30 Mei 1938.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com