Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ungkap Lokasi Homo erectus Berburu dan Menyembelih Gajah

Kompas.com - 10/04/2024, 10:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti berhasil mengungkap di mana Homo erectus, nenek moyang awal manusia modern berburu dan menyembelih gajah.

Temuan ini disimpulkan setelah peneliti melakukan studi terhadap tambang di wilayah yang sekarang disebut Galilea Atas.

Baca juga: Kapak Tangan Buatan Homo Erectus Ditemukan, Seperti Apa?

Studi baru itu menunjukkan manusia purba tersebut menambang batu api untuk membuat senjata berburu dan menyembelih gajah hingga 2 juta tahun yang lalu di tempat tersebut.

Studi ini menjawab pertanyaan lama tentang mengapa ada begitu banyak tambang kuno di wilayah tersebut.

Peneliti juga menemukan bahwa tambang terletak di dekat sumber air yang kemungkinan besar digunakan oleh kawanan gajah yang bermigrasi.

Berburu gajah

Mengutip Live Science, Selasa (2/4/2024) dalam studinya peneliti menemukan bahwa Homo erectus yang hidup sekitar 1,89 juta hingga 110.000 tahun yang lalu menambang batu api di situs Galilea Atas.

Batu api ini digunakan untuk membuat alat berburu dan menyembelih gajah selama periode Paleolitik atau Zaman Batu Tua.

Para peneliti kemudian mengamati rute migrasi gajah purba dan menemukan rute tersebut berhubungan erat dengan situs penambangan kuno di wilayah Galilea Atas.

"Seekor gajah rata-rata mengonsumsi 400 liter dan itu mengapa mamalia ini memiliki jalur pergerakan yang tetap. Mereka hewan yang bergantung pada pasokan air sehari-hari sehingga bergantung pada sumber air," kata Meir Finkel, seorang arkeolog di Universitas Tel Aviv, dalam sebuah pernyataan.

Penulis penelitian mencatat pula bahwa para pemburu gajah prasejarah tampaknya menganggap batu api dari singkapan tertentu sangat cocok untuk berburu mangsanya. Manusia purba bahkan meninggalkan persembahan di singkapan batu ini, sementara singkapan di sekitarnya tidak tersentuh.

"Para pemburu-pengumpul menganggap penting sumber batu tersebut (tambang) sehingga juga merupakan tempat pemujaan spiritual," papar Ran Barkai, profesor arkeologi di Universitas Tel Aviv.

Baca juga: Studi Ungkap Manusia Purba Lebih Suka Sayur daripada Daging

Barkai dan rekan-rekannya telah mempelajari lokasi penambangan batu api dan pembuatan perkakas di wilayah Galilea Atas selama hampir 20 tahun.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gajah merupakan sumber makanan utama Homo erectus di wilayah tersebut dengan membandingkan lokasi situs manusia purba dengan jalur migrasi gajah purba.

"Dalam banyak kasus, kami menemukan lokasi perburuan dan pengolahan gajah berada di aliran sungai atau sungai yang melewati jalur gunung yang curam," ungkap Finkel.

Lalu untuk mempermudah pengolahan gajah yang sudah mati diburu, sangat penting untuk mempersiapkan alat pemotong yang sesuai dalam jumlah besar terlebih dahulu di sekitar lokasi.

"Itu sudah menjadi tradisi. Selama ratusan ribu tahun, gajah berkeliaran di rute yang sama, sementara manusia membuat peralatan batu di dekatnya, " tambah Barkai.

Studi dipublikasikan di jurnal Archaeologies.

Baca juga: Sebuah Kisah dari Homo Erectus, Nenek Moyang Kita yang Misterius

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com