Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2024, 19:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Charles Darwin menjadi salah satu tokoh sains paling berpengaruh dalam sejarah.

Namun mungkin tidak banyak yang tahu jika pencetus teori evolusi ini memiliki perpustakaan pribadi yang 85 persen isinya belum diketahui atau dipublikasikan.

Baca juga: Mengenal Al Jahiz, Penggagas Evolusi Sebelum Charles Darwin

Tapi tahun ini, bertepatan dengan ulang tahun Darwin yang ke-215, The Complete Work of Charles Darwin Online, proyek ilmiah yang dipimpin oleh Dr. John van Wyhe di Departemen Ilmu Biologi National University of Singapore (NUS), merilis katalog online setebal 300 halaman.

Katalog itu, merinci perpustakaan pribadi Darwin yang lengkap, dengan 7.400 judul dalam 13.000 volume dan item termasuk buku, pamflet, dan jurnal.

Perpustakaan Darwin juga telah disusun kembali dengan 9.300 link ke salinan karya yang tersedia secara online secara gratis.

Daftar sebelumnya hanya memiliki 15 persen dari seluruh koleksinya.

Menemukan perpustakaan Darwin

Mengutip Phys, Senin (12/2/2024) setelah kematiannya pada tahun 1882, sebagian besar perpustakaan Darwin diawetkan dan dikatalogkan, namun banyak koleksi lainnya yang tersebar atau hilang, dan rincian sebagian besar isinya tidak pernah dipublikasikan hingga sekarang.

Selama bertahun-tahun, para ahli menyebut perpustakaan Darwin berisi 1.480 buku, berdasarkan buku-buku yang masih ada di dua tempat koleksi utama, Universitas Cambridge dan Down House.

Tetapi inventarisasi rumahnya yang dilakukan setelah kematian mencatat 2.065 buku yang dijilid dan sejumlah volume serta pamflet yang tidak dijilid dalam jumlah yang tidak diketahui.

Baca juga: Hilang Misterius, Buku Catatan Charles Darwin Ditemukan Lagi Setelah 20 Tahun

Di ruang gambar, tercatat 133 judul dan 289 volume literatur yang sebagian besar tidak ilmiah.

Sehingga cukup sulit untuk menentukan seperti apa isi perpustakan pribadi Darwin.

Namun proyek ilmiah perpustakaan Darwin kemudian mencoba menggabungkan berbagai sumber informasi untuk membantu mengungkap isi asli perpustakaan Darwin.

Sumber informasi lain yang membantu membangun perpustakaan Darwin yang lengkap itu adalah daftar pamflet, buku catatan Darwin, buku harian Emma Darwin, Katalog buku yang diberikan kepada Cambridge Botany School pada tahun 1908 dan 30 jilid Darwin Correspondence.

Termasuk juga barang-barang yang masih ada tetapi tidak pernah dimasukkan dalam daftar perpustakaan Darwin antara lain adalah bahan-bahan yang tidak terikat di Perpustakaan Universitas Cambridge, buku-buku yang sekarang menjadi koleksi institusi lain, koleksi pribadi, dan buku-buku yang dijual melalui lelang selama 130 tahun terakhir.

Dengan menggabungkan sumber-sumber ini dan banyak sumber bukti lainnya memungkinkan perpustakaan Darwin direkonstruksi.

Sebagian besar karya di perpustakaan Darwin bertemakan bidang ilmiah, khususnya biologi dan geologi.

Namun, perpustakaan tersebut juga memuat karya-karya tentang pertanian, peternakan dan perilaku hewan, distribusi geografis, filsafat, psikologi, agama, dan topik-topik lain yang menarik minat Darwin, seperti seni, sejarah, perjalanan, dan bahasa.

Baca juga: Menurut Sejarawan, Teori Evolusi Darwin Lahir dari Indonesia

Sebagian besar karyanya dalam bahasa Inggris, namun hampir separuhnya dalam bahasa lain, terutama Jerman, Perancis dan Italia serta Belanda, Denmark, Spanyol, Swedia dan Latin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com