Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Finlandia, Studi Baru Ungkap Tempat Tinggal Masyarakat Paling Bahagia di Dunia

Kompas.com - 09/02/2024, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Saat membicarakan negara paling bahagia di dunia, mungkin yang terlintas di pikiran kita adalah negara-negara Skandinavia.

Menariknya, sebuah studi baru mengatakan bahwa mungkin masyarakat paling bahagia di dunia justru tidak dimasukkan dalam pemeringkatan kebahagiaan global.

Dalam World Happiness Report (WHR), para ilmuwan cenderung mengamati korelasi antara tingginya tingkat kepuasan hidup dengan tingginya pendapatan. Namun, jajak pendapat ini sering kali tidak membedakan masyarakat adat dan masyarakat lokal berskala kecil dengan masyarakat di seluruh negara. Faktanya, di beberapa komunitas ini, peran uang sangat kecil dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Studu baru ini menunjukkan bahwa tidak semua kebahagiaan berhubungan dengan uang. Sebaliknya, penelitian mengungkapkan bahwa beberapa masyarakat dengan pendapatan rendah (yang bergantung pada alam, bukan pada uang) memiliki kepuasan hidup yang sangat tinggi, yang bahkan bisa membuat mereka menjadi orang paling bahagia di dunia.

Menurut Prof. Victoria Reyes-Garcia, peneliti senior di studi tersebut, korelasi kuat yang sering diamati antara pendapatan dan kepuasan hidup tidak bersifat universal dan membuktikan bahwa kekayaan, seperti yang dihasilkan oleh negara-negara industri maju, pada dasarnya tidak diperlukan bagi manusia untuk menjalani hidup bahagia.

Baca juga: Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Lantas, di mana masyarakat paling bahagia di dunia?

Meskipun tidak dilakukan oleh badan penelitian yang sama dengan WHR, penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) mengukur kebahagiaan dengan cara yang sama.

WHR meminta responden untuk menilai aspek kehidupan terbaik dengan memberi angka 10 dan aspek kehidupan terburuk dengan memberi angka 0. WHR kemudian menilai kehidupan mereka pada skala tersebut.

Tim peneliti mengumpulkan tanggapan atas pertanyaan ini dari 2,966 orang yang berasal dari 19 komunitas adat dan lokal di seluruh dunia. Hanya 64 persen rumah tangga yang disurvei di komunitas ini yang menerima pendapatan tunai dalam bentuk apa pun.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa skor rata-rata untuk 19 komunitas ini adalah 6,8, dengan skor terendah adalah 5,1. Namun, empat dari komunitas tersebut mendapat skor lebih tinggi dari 8/10, yang menjadikan masyarakat berskala kecil ini sebagai masyarakat paling bahagia di dunia, jika dimasukkan dalam WHR.

Pasalnya, pada tahun 2023, WHR menemukan negara dengan skor tertinggi adalah Finlandia (7,8), Denmark (7,6), dan Islandia (7,5).

Baca juga: Mengapa Kita Merasa Lebih Bahagia Saat Matahari Besinar?

Menurut peneliti, skor tertinggi dilaporkan di Amerika Tengah dan Selatan, meski peneliti mengatakan, banyak dari masyarakat ini yang pernah mengalami sejarah marginalisasi dan penindasan.

Para peneliti mengungkapkan bahwa hasil penelitian ini memberikan kabar baik bagi keberlanjutan dalam menghadapi perubahan iklim. Hal ini karena penelitian menunjukkan bahwa masyarakat dapat mencapai tingkat kebahagiaan yang tinggi tanpa memerlukan pertumbuhan ekonomi yang intensif sumber daya.

Mereka mendorong penelitian di masa depan untuk menyelidiki faktor-faktor spesifik yang memengaruhi kebahagiaan dalam masyarakat di mana uang bukanlah hal yang utama, seperti dukungan keluarga dan sosial, spiritualitas, serta hubungan dengan alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com