Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinosaurus Menderita Penyakit Tulang Artritis 90 Juta Tahun Lalu

Kompas.com - 05/02/2024, 13:32 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fosil dapat memberi tahu kita banyak hal mengenai dinosaurus dan kadang cukup mengejutkan.

Hasil penelitian baru ini misalnya. Studi tersebut berhasil mengungkap kelompok dinosaurus theropoda mungkin menderita penyakit tulang artritis.

Baca juga: Berapa Lama Dinosaurus Bisa Hidup?

Untuk mencapai kesimpulan tersebut, tim peneliti menggunakan kombinasi CT scan dan analisis mikroskopis (juga dikenal sebagai histologi) untuk memeriksa tulang tiga spesies theropoda: Aucasaurus garridoi, Elemgasem nubilus, dan Quilmesaurus curriei.

Ketiganya adalah dinosaurus predator dengan lengan pendek dan tengkorak besar serta kuat yang hidup di Amerika Selatan sekitar 90 hingga 70 juta tahun yang lalu, pada Zaman Kapur Akhir.

Menderita Penyakit Tulang Artritis

Mengutip IFL Science, Kamis (1/2/2024) pemindaian tersebut mengungkap bukti penyakit tulang pada ketiga dinosaurus tersebut.

Di pangkal ekor A. garridoi, para peneliti menemukan dua tulang belakang yang menyatu, yang mereka anggap sebagai kelainan bawaan.

E. nubilus juga memiliki bukti adanya peleburan tulang, serta pertumbuhan berlebih. Dalam kasus ini, para peneliti berpendapat bahwa itu mungkin disebabkan oleh peradangan sendi.

Analisis tersebut juga menyoroti pembentukan tulang yang tidak teratur di salah satu kaki Q. curriei.

Hal tersebut adalah penemuan yang sangat langka. Pasalnya, ahli paleontologi sebelumnya belum menemukan banyak bukti adanya penyakit pada tulang pada theropoda.

Namun masih ada beberapa misteri yang tersisa karena tim tidak dapat memastikan apa penyebab ketidakberesan tersebut.

Baca juga: Dinosaurus Jadi Alasan Manusia Berumur Pendek

Untuk mencari pola penyakit apa yang menyerang theropoda, peneliti kemudian meninjau literatur yang ada mengenai penyakit tulang dan cedera pada kelompok dinosaurus ini.

Hasilnya, literatur mengungkapkan bahwa spesies dalam famili Abelisauridae itu dapat dikaitkan secara positif dengan peradangan tulang yang menunjukkan bahwa mereka mungkin cukup rentan terhadap infeksi.

Tinjauan literatur juga menghasilkan beberapa temuan menarik terkait cedera tulang pada theropoda yang dikira patah tulang.

Tapi ternyata luka itu cenderung dikaitkan dengan bekas gigitan yang menunjukkan bahwa mereka dinosaurus yang agresif dan predaktor aktif.

Lebih lanjut, studi pun memberikan contoh seberapa banyak kita dapat mengatahui tentang dinosaurus dan gaya hidup mereka hanya dari tulangnya saja.

Studi dipublikasikan di jurnal BMC Ecology and Evolution.

Baca juga: Mungkinkah Evolusi Bisa Menghidupkan Kembali Dinosaurus?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com