Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2024, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pakaian berbahan wol, seperti misalnya sweater menjadi salah satu pilihan baju yang bisa kita kenakan di musim hujan.

Tetapi bahan dari wol ini terkadang membuat kita merasa gatal saat memakainya.

Baca juga: Apa Jenis Kain Terbaik untuk Dipakai Saat Cuaca Panas?

Lantas, mengapa wol dapat memicu rasa gatal itu?

Wol membuat gatal

Mengutip Live Science, Senin (22/1/2024) salah satu alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi adalah ketebalan serat wol yang digunakan untuk membuat pakaian itu.

"Semakin tebal seratnya maka wol akan semakin gatal," ungkap Ingun Grimstad Klepp, etnolog dan profesor pakaian dan keberlanjutan di Oslo Metropolitan University di Norwegia.

"Itu salah faktornya. Faktor lainnya adalah kelembutan serat yang digunakan untuk membuat benang," katanya lagi.

Dengan kata lain, serat lebih tebal yang dipintal oleh manusia kemungkinan besar akan lebih abrasif dan kurang fleksibel, yang dapat menyebabkan gatal dan iritasi pada kulit.

Sedangkan serat yang lebih tipis dan lembut, seperti wol merino dan bulu alpaka berbulu halus dapat membantu menghilangkan rasa gatalnya.

Meksipun mudah untuk berasumsi bahwa semua wol berasal dari satu sumber, yakni domba, kata wol sendiri sebenarnya berlaku untuk serat hewan yang dicukur dan ditenun menjadi benang untuk membuat pakaian.

Jadi menurut Science Norwegia, kambing, alpaka, unta, dan kelinci juga bisa menghasilkan wol.

Bulu bagian bawah penyusun wol yang lembut, tipis, keriting, dan lentur tidak pernah berhenti tumbuh, oleh karena itu hewan berbulu ini perlu dicukur secara berkala.

Baca juga: Potongan Kain di Permukiman Zaman Batu Turki Ungkap Sejarah Pembuatan Pakaian

Penyebab lain yang kurang umum dari rasa gatal adalah adanya lanolin, zat lilin yang disekresikan oleh kelenjar sebaceous pada hewan berbulu wol.

Lanolin yang juga disebut lilin wol atau minyak wol sangat bagus untuk memperbaiki kulit kering dan pecah-pecah, tetapi juga dapat menyebabkan respons alergi pada beberapa orang.

"Wol bukanlah suatu alergen tapi ada kemungkin seseorang alergi terhadap lanolin," terang Grimstad Klepp.

“Namun, sebagian besar wol saat ini tidak mengandung banyak lanolin karena sebagian besar telah dicuci dan diwarnai selama produksi, sehingga tidak banyak lanolin yang tersisa di benang,” tambahnya.

Meski terkadang terasa tidak nyaman, wol adalah salah satu bahan terbaik untuk dikenakan saat cuaca dingin.

Ini karena wol memiliki kemampuan alami yang dapat menghilangkan keringat dan kelembapan dari permukaan kulit kita.

Baca juga: Sejak Kapan Manusia Menggunakan Kulit untuk Pakaian?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com