Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penduduk Kota Paling Awal di Eropa Kebanyakan Vegetarian

Kompas.com - 09/01/2024, 18:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian baru mengungkapkan kota-kota paling awal di Eropa penduduknya kebanyakan merupakan vegetarian.

Kota-kota yang dihuni oleh orang Trypilia ini bentuknya melingkar dan didirikan sekitar 6000 tahun yang lalu di tempat yang sekarang merupakan Ukraina dan Moldova.

Baca juga: 130.000 Tahun Lalu, Sebagian Eropa Tertutup Sabana

Situs besar tersebut mencakup area yang setara dengan beberapa ratus lapangan sepak bola dan pernah menampung hingga 15.000 orang.

Sehingga kota ini pun lebih besar daripada pemukiman lain di dunia pada saat itu. Bahkan peneliti menyebut bila luasnya menyaingi kota-kota Mesopotamia kuno.

Penduduk vegetarian

Dengan banyak orangnya yang tinggal di sana, tentu menjadi hal yang menarik untuk mengetahui bagaimana orang-orang Trypilia mengolah dan menyiapkan makanan.

"Memberi makan setiap mulut penduduk Trypilia memerlukan pengelolaan makanan yang sangat canggih," kata Frank Schlütz, ahli paleoekologi dari Universitas Christian-Albrechts di Jerman, yang memimpin studi ini.

Dan dari penelitian tersebut, peneliti menemukan sesuatu hal yang tidak terduga.

Seperti dikutip dari Science Alert, Senin (8/1/2024) meski ternak merupakan bagian penting dari sistem pengelolaan, daging sapi ternyata bukan merupakan bagian penting makanan pemukiman tersebut.

Antara tahun 4200 hingga 3650 SM, hewan yang didomestikasi oleh orang Trypilia dihargai karena kotorannya, bukan dagingnya.

Hasil ini ditemukan peneliti setelah melakukan analisis isotop nitrogen pada gigi, tulang, dan tanah dari sisa-sisa penduduk Trypilia.

Baca juga: Kanibalisme Jadi Ritual Kebudayaan di Eropa 15.000 Tahun Lalu

Analisis menunjukkan bahwa petani awal di Eropa kebanyakan mengonsumsi kacang polong, lentil, dan biji-bijian seperti jelai.

Sementara sapi, domba, dan kambing yang dipelihara di padang rumput berpagar sebagian besar digunakan untuk menyuburkan lahan pertanian melalui kotorannya.

Kotoran sapi tampaknya menjadi pupuk utama. Para peneliti memperkirakan ratusan sapi digembalakan di lokasi-lokasi yang luas, terkadang cukup jauh dari pemukiman itu sendiri.

Domba dan kambing juga digembalakan, meski dalam jumlah yang lebih kecil.

Selain itu peneliti menemukan hewan-hewan ini juga memakan kacang polong dan biji-bijian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com