Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Ada Kulkas, Orang Awetkan Makanan dengan Garam

Kompas.com - 01/01/2024, 16:00 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi


KOMPAS.com
Kulkas dan lemari es menjadi alat yang diandalkan untuk menyimpan bahan pangan. Dalam kondisi suhu yang rendah di kulkas, aktivitas mikroba pembusuk di makanan dapat dicegah. Hal ini membuat makanan jadi lebih awet.

Masa simpan makanan di dalam kulkas bisa berkali lipat daripada masa simpannya di suhu ruang. Namun, bagaimana penyimpanan makanan di masa lalu sebelum kulkas ada?

Baca juga: Tak Ada Kulkas, Begini Cara Manusia Purba Menyimpan Makanan

Garam menghambat aktivitas mikroba pembusuk

Dikutip dari buku Strategies to Reduce Sodium Intake in the United States pada tahun 2010, orang zaman dulu biasa menggunakan garam sebagai pengawet untuk menyimpan makanan.

Selain bermanfaat untuk menambah cita rasa makanan, garam juga biasa digunakan sebagai pengawet makanan alami.

Garam bekerja dengan menyerap air yang ada di makanan dan udara untuk mengurangi kelembaban sehingga mencegah pertumbuhan mikroba pembusuk seperti bakteri ataupun jamur.

Selain itu, natrium dalam garam membuatnya bisa membunuh mikroba melalui kejutan osmotik atau ketidakseimbangan tiba-tiba dalam cairan sel mikroba.

Natrium bisa menembus dinding sel mikroba dan menyerap air di dalam sel sehingga sel mikroba mengerut dan mati.

Garam juga dapat mencegah kelarutan oksigen dan aktivitas enzim dalam sel yang dibutuhkan oleh mikroba untuk bertumbuh. Maka itu, garam ampuh untuk mengawetkan makanan.

Cara mengawetkan makanan dengan garam

Ada beberapa cara mengawetkan makanan menggunakan garam yang dilakukan di masa lampau.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Freezer Kulkas Membekukan Makanan?

Dilansir dari ThoughtCo., Minggu (18/8/2019), penggaraman makanan yang umum diketahui ada pada acar. Acar merupakan makanan seperti sayur atau buah yang disimpan di dalam air garam sehingga bisa tahan sampai beberapa tahun.

Namun, selain melalui pengacaran, makanan juga bisa disimpan di dalam garam kering. Bahan makanan dapat ditaburi garam dalam jumlah banyak selama disimpan. Tidak hanya sayur dan buah, daging termasuk makanan yang bisa disimpan dalam garam kering.

Pada masa lampau, daging dapat disimpan setelah dipotong dan ditaburi garam di seluruh sisinya sebelum ditumpuk.

Makanan yang disimpan dalam garam kering ini ternyata bisa lebih awet daripada makanan dalam air garam. Lebih dari penguat cita rasa makanan, garam digunakan saat memasak juga untuk menambah masa simpan makanan.

Tidak lepas dari perannya senagai pengawet makanan, garam ternyata bersifat sangat awet pula. Garam dapat disimpan sangat lama atau disebut tidak punya tanggal kedaluwarsa, dikutip dari Healthline, Jumat (21/8/2020).

Kendati demikian, garam dalam kemasan dengan tanggal kedaluwarsa ataupun konsumsi terbaik adalah garam yang telah ditambahkan zat gizi lain seperti iodin.

Zat gizi lainnya ini dapat hilang efektivitasnya seiring waktu berjalan. Maka itu, garam dalam kemasan memiliki tanggal kedaluwarsa. 

Baca juga: Penemuan Kulkas Mengubah Sejarah Makanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com