Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2023, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Saat kita jatuh atau terbentur benda keras yang tumpul, biasanya, akan mengakibatkan memar berwarna kebiruan atau keunguan.

Memar bisa sembuh dengan sendirinya seiring waktu, tetapi, dalam kasus tertentu, juga perlu mendapat perawatan yang lebih serius.

Apa penyebab memar?

Memar adalah respons tubuh terhadap cedera pembuluh darah. Memar yang bukan disebabkan oleh benda tumpul atau trauma pada tubuh dapat menjadi indikasi masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti kelainan darah.

Oleh sebab itu, orang yang sering mengalami memar misterius harus dievaluasi oleh ahli kesehatan untuk mengetahui penyebabnya.

Memar muncul ketika cedera membuat kulit tetap utuh tetapi merusak pembuluh darah kecil yang terletak di bawahnya, menyebabkan pembuluh darah bocor ke jaringan sekitarnya.

Baca juga: Mengapa Muncul Kerutan di Kulit Seiring Bertambahnya Usia?

Sekalipun pendarahannya berhenti, darah yang sudah keluar tetap terperangkap di bawah kulit. Bercak darah yang terkumpul ini awalnya tampak kemerahan, kemudian berubah menjadi ungu kebiruan dan kuning kehijauan. Memar berubah warna karena komponen darah yang terkumpul kemudian terurai

Darah mendapatkan warnanya dari hemoglobin, protein yang membawa oksigen dalam sel darah merah ke dalam aliran darah.

Hemoglobin sendiri berwarna merah tua, namun warnanya berubah ketika mengikat molekul tertentu. Misalnya, hemoglobin berwarna merah cerah saat membawa oksigen, namun berubah menjadi merah gelap saat mengangkut gas buang karbon dioksida.

Ketika memar terbentuk dan darah dari pembuluh darah yang rusak mengalir ke jaringan di sekitarnya, hemoglobin dalam darah mulai melepaskan oksigen dan menangkap karbon dioksida.

Hemoglobin kemudian mulai terurai, pertama berubah menjadi bentuk protein berwarna coklat tua, yang disebut methemoglobin, kemudian menjadi pigmen kuning yang disebut biliverdin dan bilirubin.

Baca juga: Kenapa Muncul Bintik-bintik pada Kulit saat Terpapar Sinar Matahari?

Memar umumnya hilang dalam waktu dua minggu, tapi terkadang bisa bertahan lebih dari sebulan.

Selain cedera fisik atau trauma, memar dapat terjadi karena sejumlah alasan lain termasuk reaksi alergi atau kondisi pembekuan darah.

Kondisi-kondisi ini termasuk trombositopenia, yakni kondisi ketika seseorang memiliki tingkat trombosit yang rendah. Kondisi ini dapat diturunkan atau didapat melalui paparan bahan kimia, penggunaan alkohol, obat-obatan tertentu, atau sebagai akibat dari masalah kesehatan lainnya.

Orang-orang yang mengonsumsi jenis obat tertentu mungkin juga lebih rentan terhadap memar yang tidak secara langsung disebabkan oleh cedera.

Beberapa obat, seperti obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, dapat meningkatkan risiko memar dengan mengurangi kemampuan darah untuk membeku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com