Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sebagian Orang Suka Bangun Pagi, DNA Neanderthal Jelaskan

Kompas.com - 21/12/2023, 09:32 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti baru saja mengungkap alasan mengapa sebagian orang suka bangun pagi.

Menurut studi itu bisa jadi ada kaitannya dengan sepupu manusia yang sudah punah, Neanderthal.

Baca juga: Sejak Kapan Kawin Silang Manusia Modern dan Neanderthal Terjadi?

Studi sebelumnya, menunjukkan bahwa Neanderthal tidak hanya hidup berdampingan dengan Homo sapiens, mereka juga melakukan perkawinan.

Percampuran ini mungkin dimulai ketika manusia modern meninggalkan Afrika sekitar 70.000 tahun yang lalu dan menyebar ke seluruh Eropa dan Asia, yang kemudian bertemu dengan Neanderthal di wilayah tersebut.

Adanya kawin campur itu membuat sebagian besar populasi manusia saat ini diperkirakan memiliki antara 1 hingga 4 persen genomnya yang berasal dari Neanderthal.

Dan seperti dikutip dari Gizmodo, Jumat (15/12/2023) studi baru yang dipublikasikan di jurnal Genome Biology and Evolution ini lantas menyebut bahwa beberapa gen yang bertahan tersebut kemungkinan membantu mengubah kita menjadi orang yang suka bangun pagi.

Bangun pagi

Kecenderungan kita untuk menjadi orang yang bangun pagi atau tidur malam sebagian besar dipengaruhi oleh ritme sirkadian, atau jam tubuh internal kita.

Meskipun jam tubuh setiap orang kira-kira 24 jam, beberapa penelitian menunjukkan bahwa periode sirkadian yang lebih pendek dapat membuat kita lebih baik dalam tertidur dan bangun lebih awal.

Faktor-faktor lain seperti garis lintang suatu daerah juga memengaruhi apakah seseorang bangun pagi atau tipe orang yang terjaga hingga larut malam.

Dan penelitian menunjukkan seseorang bangun pagi di daerah yang lintangnya lebih tinggi.

Baca juga: Seperti Apa Karya Seni yang Dibuat Manusia Purba Neanderthal?

Peneliti pun berspekulasi, karena Neanderthal cenderung tinggal di daerah dengan lintang yang lebih tinggi, mereka akan memilik varian genetik yang disesuaikan agar mereka dapat bangun pagi.

Berbaur dengan manusia modern

Ketika manusia modern menetap di wilayah yang sama dan berbaur dengan Neanderthal, gen itu yang kemudian diturunkan ke manusia masa kini dan terus memberikan keuntungan evolusioner.

"Dengan menganalisis potongan DNA Neanderthal yang tersisa dalam genom manusia modern, kami menemukan tren yang mencolok di mana gen banyak yang memengaruhi jam tubuh manusia modern dan meningkatkan kecenderungan seseorang untuk bangun pagi," terang John Capra, ahli epidemiologi di Universitas California di San Francisco, seperti dilansir Guardian.

Meskipun Neanderthal mungkin telah membantu beberapa orang untuk bangun pagi, masih banyak hal lain yang belum diketahui mengenai pengaruh gen ini.

Peneliti pun berancana untuk melakukan penelitian serupa pada populasi manusia lain yang lebih beragam dan menguji di laboratorium bagaimana gen Neanderthal dapat memengaruhi kebiasaan bangun pagi.

Baca juga: Manusia Neanderthal Punah karena Kawin dengan Homo Sapiens, Studi Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com