KOMPAS.com - Mycoplasma adalah bakteri yang dapat menginfeksi berbagai bagian tubuh. Bagian tubuh yang terserang, seperti paru-paru, kulit, atau saluran kemih, bergantung pada jenis bakteri mycoplasma yang menyebabkan infeksi.
Semua mycoplasma memiliki satu kesamaan, yakni berbeda dengan bakteri lain, mycoplasma tidak memiliki dinding sel. Ukuran bakteri ini juga sangat kecil dibandingkan dengan bakteri lain.
Hal ini penting karena banyak antibiotik yang membunuh bakteri dengan melemahkan dinding bakteri. Karena bakteri mycoplasma tidak memilikinya, beberapa antibiotik tidak bisa melawannya.
Gejala mycoplasma pneumoniae berbeda dengan gejala pneumonia khas yang disebabkan oleh bakteri umum, seperti Streptococcus dan Haemophilus.
Baca juga: Apa Itu Mycoplasma yang Menyebabkan Wabah Pneumonia di China?
Pasien yang terkena pneumoniae biasanya tidak mengalami sesak napas parah, demam tinggi, dan batuk. Sebaliknya, mereka mengalami demam ringan, batuk kering, sesak napas ringan (terutama saat beraktivitas), dan kelelahan.
Infeksi mycoplasma pneumoniae mungkin menyerupai infeksi saluran pernapasan atas atau flu biasa daripada infeksi saluran pernapasan bawah atau pneumonia. Batuk kering adalah tanda infeksi yang paling umum.
Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi ini bisa menjadi berbahaya dan merusak jantung atau sistem saraf pusat. Contoh gangguan ini meliputi:
Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi mycoplasma pneumoniae bisa berakibat fatal.
Baca juga: China Alami Peningkatan Kasus Pneumonia, Simak Imbauan IDAI
Seseorang bisa terinfeksi Mycoplasma pneumoniae lebih dari satu kali. Meskipun belum ada vaksin untuk mencegah infeksi bakteri ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran mycoplasma pneumoniae.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.