KOMPAS.com - Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan kantung udara di paru-paru terisi cairan atau nanah sehingga menyebabkan kesulitan bernapas.
Gejala pneumonia yang paling umum adalah batuk kering atau berdahak, demam, menggigil, dan kelelahan. Gejala lain mungkin termasuk mual, muntah, diare, dan nyeri di dada.
Ketika pandemi COVID-19, pneumonia telah menjadi masalah kesehatan yang lebih besar. Paru-paru dapat rusak karena infeksi virus COVID-19, peradangan parah, dan pneumonia bakterial sekunder.
Inilah hal-hal yang perlu diketahui tentang penyakit serius ini.
Flu adalah penyebab umum pneumonia, jadi mencegah flu adalah cara yang baik untuk mengurangi risiko pneumonia. Selain itu, kelompok yang lebih berisiko dapat menerima vaksinasi terhadap pneumonia pneumokokus untuk mengurangi risikonya.
Baca juga: Apa Itu Mycoplasma yang Menyebabkan Wabah Pneumonia di China?
Meskipun beberapa orang mempunyai risiko lebih tinggi terkena pneumonia dibandingkan orang lain, siapa pun bisa terkena pneumonia.
Gejala pneumonia meliputi demam, mengi, batuk, menggigil, pernapasan cepat, nyeri dada, kehilangan nafsu makan, dan kelemahan.
Banyak kuman, seperti bakteri, virus, dan jamur yang dapat menyebabkan pneumonia. Memahami penyebab pneumonia penting karena pengobatan pneumonia bergantung pada penyebabnya.
Pneumonia bisa menjadi sangat serius dan dapat menyebabkan kematian. Komplikasi dari pneumonia termasuk gagal napas, sepsis, dan abses paru-paru.
Kondisi ini lebih mungkin menyerang orang lanjut usia, anak-anak, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, dan orang-orang dengan masalah kesehatan lainnya.
Baca juga: China Hadapi Wabah Pneumonia, Apa Kata Epidemiolog?
Mencuci tangan, menjaga pola makan, istirahat yang cukup, rutin berolahraga dan tidak merokok merupakan kebiasaan yang dapat membantu kita terhindar dari penyakit akibat bakteri, virus, dan penyebab penyakit pernapasan lainnya.
Kebiasaan hidup sehat dan bersih juga dapat mempercepat pemulihan ketika kita sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.