Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ekstraksi, Proses Dasar Pengambilan Minyak Kayu Putih

Kompas.com - 04/12/2023, 06:33 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Minyak esensial (essential oil) atau minyak atsiri memiliki aroma yang khas dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari pengharum ruangan, perawatan tubuh, minyak urut hingga bahan tambahan makanan untuk memberi rasa atau aroma tertentu.

Salah satu minyak esensial yang mudah dijumpai adalah minyak kayu putih.

Baca juga: Manfaat Minyak Kayu Putih untuk Nyeri Sendi

Minyak kayu putih umumnya digunakan untuk mencegah gigitan nyamuk, meredakan sakit kepala, batuk dan flu. Minyak ini diperoleh dari hasil ekstraksi daun tanaman kayu putih.

Ekstraksi merupakan proses dasar dari pembuatan minyak atsiri. Namun, bagaimana proses ekstraksi minyak kayu putih ataupun minyak atsiri lainnya dilakukan?

Prinsip ekstraksi

Dikutip dari Douglas A. Skoog dalam buku Fundamentals of Analytical Chemistry Edisi Kesembilan tahun 2014, ekstraksi merupakan suatu metode pemisahan zat kimia berdasarkan perbedaan kelarutan.

Zat akan terdistribusi di antara dua cairan berbeda bentuk yang tidak dapat bercampur, yakni bentuk air dan minyak. Ketika zat sudah lebih banyak terdistribusi pada salah satu bentuk, maka akan diperoleh ekstrak.

Hal ini digunakan dalam pemisahan zat aktif dalam tanaman menjadi minyak atsiri.

Ekstraksi sederhana dengan pelarut

Dikutip dari jurnal IOP Conference Series: Earth and Environmental Science pada tahun 2021 meninjau ada beberapa teknik ekstraksi yang bisa dilakukan untuk mengambil zat aktif dari tanaman sehingga diperoleh minyak esensial.

Namun, salah satu teknik ekstraksi sederhana adalah solvent extraction atau ekstraksi pelarut (solvent extraction). Teknik ekstraksi ini dilakukan dengan mencampurkan pelarut tertentu dengan tanaman yang akan diesktrak pada suhu tertentu sambil dikocok.

Baca juga: Mengenal Tanaman Eukaliptus, Penghasil Minyak Kayu Putih

Pemanasan dan pengocokan dapat memengaruhi kelarutan zat aktif dari tanaman. Semakin tinggi suhu dan sering dikocok, biasanya zat aktif akan semakin mudah larut. Pelarut adalah cairan dengan kelarutan tertentu dan menjadi tempat zat aktif atsiri terdistribusi di dalamnya.

Tahapan ekstraksi minyak kayu putih

Sebuah riset dalam jurnal Industrial Crops & Products pada tahun 2017 menjelaskan lebih detil tentang proses ekstraksi minyak kayu putih.

Daun tanaman kayu putih (Eucalyptus globulus) dicuci, lalu dikeringkan di udara selama 4 hari untuk menghilangkan airnya hingga diperoleh kelembaban rata-ratanya tersisa 9 persen.

Selanjutnya, daun kering ini digiling dan diayak dengan diameter ayakan sebesar 0,5 milimeter. Serbuk daun kemudian dimasukkan dalam kantong plastik tertutup sebelum diekstraksi.

Ekstraksi daun kayu putih dilakukan dengan pelarut berupa larutan etanol (salah satu jenis alkohol) dengan konsentrasi 56 persen.

2 gram serbuk daun kayu putih yang sudah dicampur larutan etanol dikocok dalam orbital shaker atau pengocok dengan pengontrol suhu pada putaran 120 rpm (rotasi per menit) dan suhu 50 derajat celsius selama 225 menit.

Hasil ekstraksi kemudian disaring dengan kertas saring dan mesin vakum untuk mempercepat proses penyaringan.

Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa proses ekstraksi dengan teknik ini cocok digunakan pada tanaman yang bertekstur lembut dan rapuh, sensitif terhadap panas, dan dibutuhkan dalam jumlah besar namun dengan biaya terjangkau.

Baca juga: 5 Manfaat Minyak Kayu Putih untuk Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com