Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Astronot Alami Kuku Copot Setelah "Spacewalk"

Kompas.com - 01/12/2023, 06:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada banyak tantangan yang terjadi ketika manusia pergi ke luar angkasa.

Misalnya kehilangan kepadatan tulang dan otot, serta masalah penglihatan karena terlalu banyak cairan di otak.

Baca juga: Fotografer di Bumi Potret Dua Astronot Lakukan Spacewalk, Seperti Apa?

Namun, ada satu dampak negatif akibat berada di luar angkasa yang mungkin tidak banyak diketahui.

Masalah kuku copot setelah spacewalk

Dikutip dari Science Alert, Selasa (28/11/2023), setelah melakukan aktivitas ekstravehicular (EVA) atau yang dikenal sebagai spacewalk, sejumlah besar kuku astronot akan copot.

Lepasnya kuku ini disebut onikolisis dan masalah itu terjadi karena berkaitan dengan tekanan atmosfer daripada gravitasi.

Di luar angkasa, tekanan lingkungannya sangat kecil, dan hal ini tidak baik bagi tubuh manusia.

Agar seaman mungkin saat melakukan EVA, pakaian antariksa astronot perlu diberi tekanan. Sejauh ini bisa berjalan bagus. Namun, jika menyangkut tangan, ini menjadi masalah.

Baca juga: Stasiun Luar Angkasa Internasional Pensiun 2031, Apa Penggantinya?

"Cedera pada tangan sering terjadi pada astronot yang berlatih untuk aktivitas ekstravehicular (EVA),” tulis tim yang dipimpin oleh ahli epidemiologi Jacqueline Charvat dari Wyle Laboratories dalam makalah konferensi tahun 2015.

Saat sarung tangan diberi tekanan, itu akan membatasi pergerakan dan menciptakan titik-titik tekanan selama menjalankan tugas.

Terkadang akan mengakibatkan nyeri, kelelahan otot, lecet, dan bisa pula cedera yang lebih parah seperti onikolisis.

Mengenakan sarung tangan dalam waktu lama dapat menyebabkan dan memperparah cedera tangan. Waktu terlama yang pernah tercatat melakukan spacewalk adalah 8 jam 56 menit.

Tangan sangatlah penting, terutama jika Anda melakukan tugas manual di luar stasiun luar angkasa yang tidak dapat dilakukan dengan cara lain.

Berbagai solusi terus diupayakan, tetapi cedera tangan terus terjadi apa pun desain sarung tangannya.

Selain itu, mencari tahu apa sebenarnya penyebab masalah ini ternyata sangat sulit.

Baca juga: Cetak Sejarah, NASA Laksanakan Spacewalk dengan Seluruh Kru Perempuan

Penyebab masalah

Pada tahun 2010, tim peneliti mempelajari 232 cedera tangan yang dilaporkan oleh astronot, dan menemukan korelasi yang signifikan antara lebar dan lingkar sendi metacarpophalangeal astronot--buku-buku jari di bagian atas kepalan tangan, tempat pertemuan telapak tangan dan jari--dan cedera tangan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com