Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Energi Transisi, Gas Bumi Mulai Dialirkan Melalui Pipa Cisem

Kompas.com - 20/11/2023, 12:33 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Gas bumi merupakan salah satu sumber alternatif yang potensial untuk menyelesaikan kebutuhan energi dari sumber bahan bakar fosil.

Menurut Mark Radka, Kepala Cabang Energi dan Iklim Badan PBB untuk Lingkungan Hidup (UNEP), gas bumi berperan penting sebagai energi transisi karena mendukung proses peralihan dari penggunaan energi bahan bakar fossil ke energi alternatif yang lebih bersih, dikutip dari laman resmi UNEP, Kamis, (12/1/2023).

Baca juga: 4 Gas Beracun Akibat Letusan Gunung yang Berbahaya Bagi Manusia

Namun, tentu penggunaan gas bumi sebagai salah satu energi transisi memerlukan pengembangan infrastruktur.

Belum lama ini, sebuah terobosan strategis dalam sektor energi di Indonesia telah siap alirkan gas bumi. Terobosan itu berupa pipa transmisi Cirebon-Semarang Tahap 1 (Cisem-1), seperti disiarkan dalam rilis pers Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Jumat (17/11/2023).

Proyek ini, yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), dikembangkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai upaya meningkatkan akses gas bumi untuk mendukung pembangunan nasional.

Dengan panjang mencapai 60 kilometer dan diameter pipa sebesar 20 inci, Pipa Cisem-1 diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas gas bumi, memberikan harga yang lebih terjangkau, dan mendorong pertumbuhan industri.

Pengaliran gas bumi dari Cisem-1 ke Kawasan Industri Kendal pertama kali dilakukan pada Jumat (17/11/2023). Selain itu, proyek ini juga direncanakan dapat mengaliri Kawasan Industri Terpadu Batang setelah pembangunan Offtake Station Batang selesai pada akhir November 2023.

Total potensi industri di wilayah Kendal dan Batang mencapai sekitar 40 industri, dengan proyeksi kebutuhan gas tahap awal sekitar 30 mmscfd (5 tahun pertama) dan dapat meningkat lebih dari 58 mmscfd.

Selain memberikan keuntungan bagi industri, pipa Cisem juga diharapkan memberi nilai tambah bagi masyarakat melalui penggunaan gas untuk rumah tangga. Ini target dari proyek pipa Cisem tahap 2 yang dijadwalkan selesai tahun depan di sepanjang ruas Batang sampai Kandang Haur Timur Cirebon.

Baca juga: Metana, Si Gas Rumah Kaca yang Ternyata Bisa Jadi Energi Terbarukan

Jika proyek ini rampung, diperkirakan terdapat potensi gas untuk Jaringan Gas Kota (Jargas) minimal 5 mmscfd dan dapat melayani kebutuhan sekitar 300.000 rumah tangga.

Selain itu, proyek pipa gas ruas Dumai-Sei Mangke dengan panjang 400 kilometer juga tengah dalam rencana.

Jika semua proyek tersebut berhasil, pipa transmisi gas dari Sumatera ke Jawa akan terintegrasi penuh, mengakselerasi peningkatan konsumsi gas dalam negeri dan mengurangi ekspor gas.

Selaras dengan kebijakan transisi energi, proyek ini berperan penting dalam sektor gas bumi sebagai "energi transisi" atau bridging fuel. Melalui proyek ini, masyarakat diharapkan dapat semakin mudah dalam menjangkau akses energi bersih dari gas bumi.

Terlebih, terhubungnya pipa transmisi gas Sumatera-Jawa bukan hanya akan meningkatkan kemandirian energi Indonesia, tetapi juga mengarah pada peningkatan konsumsi gas bumi dalam negeri sesuai dengan roadmap kebijakan transisi energi.

Baca juga: Bukan Cuma Gas Pelindung Bumi, Ozon Ternyata Juga Polutan bagi Manusia 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com