Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Banyak Orang yang Dibunuh Genghis Khan?

Kompas.com - 19/11/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Genghis Khan dikenal sebagai pemimpin Mongol dan juga penakluk berpengaruh di dunia yang mendirikan kerajaan darat terbesar dalam sejarah.

Setelah menyatukan suku-suku nomaden di dataran tinggi Mongolia, ia menaklukan sebagian besar Asia Tengah dan Tiongkok.

Baca juga: Misteri Makam Genghis Khan, di Manakah?

Melansir History, keturunannya kemudian juga ikut memperluas penaklukan lebih jauh lagi, seperti Polandia, Vietnam, Suriah, hingga Korea.

Pada puncak kejayaannya, bangsa Mongol menguasai wilayah seluas 11 hingga 12 juga mil persegi, atau kira-kira seluas Afrika.

Namun, penaklukan itu juga harus dibayar mahal. Banyak orang dibanti selama invasi Genghis Khan. Tapi berapa banyak orang yang menjadi korban dari invasi tersebut?

Mengutip IFL Science, Jumat (17/11/2023) menurut para peneliti, tentara Mongol membantai sekitar 30 persen dari 115 juta orang yang mereka temui.

Temuan itu didapat setelah peneliti merekonstruksi pola penggunaan lahan di seluruh dunia dari tahun 800 M hingga saat ini.

Pejuang iklim pertama

Tapi di balik penaklukan berdarah itu, peneliti menemukan pula bahwa apa yang dilakukan oleh Genghis Khan secara tidak sengaja membantu mendinginkan planet ini.

Berdasarkan inti es Antartika, para ilmuwan telah mengidentifikasi penurunan karbon atmosfer secara tiba-tiba sekitar tiga bagian per juta (ppm) antara tahun 1200 hingga 1470 M.

Kurun waktu itu secara kasar berkorelasi dengan invasi Mongol ke Asia serta Wabah Black Death di Eropa.

Peneliti punya teori bahwa pemusnahan manusia akan menghentikan deforestasi, sehingga memungkinkan lebih banyak tumbuh pohon dan bertindak sebagai penyerap karbon.

Baca juga: Ahli Ungkap Misteri Kematian Jenghis Khan, Si Penakluk Mongol

Invasi Mongol yang diprakarsai oleh Genghis Khan pada tahun 1200 dan berlanjut hingga 1380 sejauh ini memiliki dampak terbesar terhadap iklim.

Menurut peneliti, pembantaian tentara Mongol menghasilkan pertumbuhan kembali hutan seluas 142.000 kilometer persegi.

Peningkatan vegetasi yang tiba-tiba ini akan menghilangkan 684 juta ton karbon dari atmosfer sehingga menyebabkan pengurangan global sebesar 0,183 ppm.

“Oleh karena itu, tampaknya invasi Mongol telah menyebabkan terhentinya pertumbuhan CO2 untuk sementara,” tambah peneliti.

Meskipun demikian, para peneliti menyimpulkan bahwa dampak Genghis Khan terhadap iklim terlalu kecil untuk terlihat di inti es.

Artinya, penurunan besar karbon di atmosfer dalam sejarah mungkin disebabkan oleh faktor alam seperti letusan gunung berapi.

Namun harus diakui bahwa ini adalah jejak karbon yang cukup mengesankan yang dihasilkan oleh penakluk Mongol itu.

Studi dipublikasikan di jurnal The Holocene.

Baca juga: Arkeolog Temukan Istana Cucu Jenghis Khan yang Hilang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com