Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Air Kencing untuk Bertahan Hidup di Luar Angkasa

Kompas.com - 19/11/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anda mungkin mengira kencing yang keluar dari tubuh merupakan cairan tidak berguna hasil dari berbagai proses metabolisme. Tapi benarkah demikian?

Sebelum mencari tahu lebih lanjut, mari bahas terlebih dahulu mengenai komponen kencing manusia.

Baca juga: Kenapa Air Kencing Berwarna Kuning?

Komponen kencing manusia

Mengutip Science ABC, Selasa (14/11/2023) jumlah dan kandungan kencing akan berbeda-beda tergantung suhu lingkungan, jumlah asupan cairan, keadaan emosi, waktu, dan berbagai faktor lainnya.

Urine orang sehat merupakan campuran komponen organik dan anorganik, seperti halnya kebanyakan cairan tubuh.

Komponen anorganik urine berupa berbagai ion, antara lain natrium (Na+), klorin (Cl–), kalium (K+), magnesium (Mg+), sulfat dalam bentuk SO4–, Kalsium (Ca2+), dan amonia sebagai NH3– , dan terkadang bahkan NH4+.

Ion sitrat, oksalat, dan fosfat juga ditemukan dalam sampel urine, terlepas dari jenis kelamin orangnya atau waktu pengeluaran urin.

Adapun kandungan organiknya antara lain urea, asam urat, kreatinin, asam hipurat, urobilinogen, indican, dan ethereal sulfate.

Semua komponen ini tersuspensi dalam air, yang membentuk lebih dari 95% volume urine manusia.

Manfaat urine di luar angkasa

Menariknya,  Federico Maggi dan timnya di Universitas Sydney di Australia menemukan bahwa urine memiliki manfaat di luar angkasa.

Dalam studinya ia menyimpulkan bahwa urine manusia dapat digunakan untuk memelihara tanaman, seperti kacang kedelai dan gandum di luar angkasa.

Baca juga: Apakah Air Kencing Bisa Menyembuhkan Sakit Mata? Ini Kata Ahli

Menurut peneliti, unsur hara utama yang dibutuhkan tanaman terdapat dalam air seni manusia.

Nutrisi sekunder lainnya yang didapat tanaman dari tanah seperti kalsium dan magnesium, juga ditemukan dalam urine.

Jika hal tersebut terbukti layak dilakukan, hal ini akan membantu mengatasi dua masalah perjalanan luar angkasa yaitu pembuangan urine dan produksi makanan.

Saat ini, para astronot menggunakan sistem berbasis vakum untuk mendaur ulang urine yang kemudian digunakan kembali sebagai air minum.

Namun tidak hanya berfungsi sebagai air minum atau pupuk, urine juga bisa digunakan untuk konstruksi di Bulan.

Penelitian menunjukkan bahwa urea, unsur utama urine, memiliki sifat yang menjanjikan sebagai geopolimer.

Urea, jika dicampur dengan material geologi yang terdapat di bulan, dapat menghasilkan campuran atau geopolimer yang mampu menahan beban berat dalam waktu singkat setelah pencampuran.

Tidak hanya itu, geo-polimer dapat melakukannya tanpa banyak deformasi pada bentuknya.

Penggunaan urine ini pun memungkinkan terciptanya sistem berkelanjutan di luar angkasa. Hal ini pada gilirannya akan membantu eksplorasi dan memahami ruang angkasa. Tapi untuk mewujudkannya tentu memerlukan waktu yang tidak sebentar.

Baca juga: Apakah Air Kencing Itu Bersih dari Bakteri?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com