Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2023, 17:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Minuman beralkohol dapat menyebabkan mabuk, yang umumnya ditandai dengan kantuk, hilang keseimbangan, masalah penglihatan, pusing, dan sebagainya.

Semakin banyak minuman beralkohol yang diminum, maka semakin kuat efeknya terhadap tubuh.

Namun, bagaimana alkohol bisa menyebabkan mabuk? Dan bagaimana alkohol bereaksi di dalam tubuh?

Apa itu alkohol?

Etanol, juga disebut sebagai alkohol, etil alkohol, atau alkohol biji-bijian, adalah bahan utama dalam minuman beralkohol, yang menyebabkan mabuk.

Etanol adalah cairan bening tidak berwarna yang merupakan produk sampingan dari fermentasi tanaman. Artinya, etanol tidak diproduksi dengan sendirinya, melainkan melalui proses lain.

Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Berhenti Minum Alkohol

Etanol terbentuk ketika ragi memfermentasi gula pada tanaman. Misalnya, bir dibuat dari gula dalam malt barley, wine dari gula dalam anggur, dan vodka dari gula dalam kentang.

Alkohol pada dasarnya bersifat depresan, namun memiliki efek merangsang saat pertama kali dikonsumsi.

Alkohol mulai bereaksi saat masuk ke dalam mulut dan efeknya menjadi lebih nyata saat alkohol masuk lebih jauh ke dalam tubuh.

Apa yang terjadi pada tubuh saat minum alkohol?

Hati adalah organ yang paling banyak melakukan pemrosesan alkohol. Pada saat yang sama, organ lain di tubuh juga melakukan pemrosesan alkohol. Organ tersebut termasuk:

  • Perut
  • Usus halus
  • Pankreas
  • Otak

Semua organ ini memiliki enzim khusus yang memecah molekul alkohol dan memungkinkan tubuh untuk membuangnya.

Baca juga: Mengapa Minum Alkohol Sama Sekali Tidak Bermanfaat bagi Kesehatan?

Di dalam mulut

Begitu alkohol melewati mulut, sebagian alkohol masuk ke aliran darah melalui pembuluh darah kecil di mulut dan lidah.

Di usus kecil dan perut

Sebanyak 20 persen alkohol yang diminum masuk ke aliran darah melalui perut. Sisanya, masuk ke aliran darah melalui usus kecil.

Jika ada makanan di perut, alkohol akan bertahan lebih lama. Namun, tanpa makanan, ia berpindah ke aliran darah jauh lebih cepat.

Semakin banyak alkohol dalam darah pada satu waktu, seseorang akan merasa semakin mabuk.

Di aliran darah

Di sinilah efeknya menjadi intens. Pasalnya, aliran darah dapat memindahkan alkohol ke seluruh tubuh dengan cepat. Hal ini memengaruhi berbagai sistem tubuh sampai hati mampu memecah alkohol.

Baca juga: Seperti Apa Perubahan Otak pada Orang yang Kecanduan Alkohol?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com