KOMPAS.com - Kanker penis adalah bentuk kanker yang relatif jarang terjadi, yang menyerang kulit dan jaringan penis.
Kondisi ini terjadi ketika sel-sel yang biasanya sehat di penis menjadi kanker dan mulai tumbuh di luar kendali.
Pada akhirnya, kanker dapat menyebar ke area lain di tubuh, termasuk kelenjar, organ lain, dan kelenjar getah bening.
Kanker penis dimulai sebagai sejenis kanker kulit. Hal ini dapat terjadi dalam bentuk sebagai berikut:
Baca juga: Penglihatan Kupu-kupu Jadi Inspirasi Alat Pendeteksi Kanker, Kok Bisa?
Orang dengan penis yang tidak disunat lebih mungkin untuk mengembangkan kanker penis. Hal ini bisa terjadi karena adanya risiko kondisi lain yang memengaruhi penis, seperti phimosis dan smegma.
Fimosis adalah suatu kondisi saat kulup menjadi kencang dan sulit ditarik kembali. Penderita fimosis mempunyai risiko tinggi terkena smegma.
Sementara itu, smegma adalah zat yang terbentuk ketika sel kulit mati, kelembapan, dan minyak terkumpul di bawah kulup.
Smega juga dapat terjadi jika area di bawah kulup tidak dibersihkan dengan benar, sehingga dapat menyebabkan peradangan.
Seseorang juga mungkin berisiko lebih tinggi terkena kanker penis jika:
Baca juga: Mengapa Kesehatan Usus Penting untuk Mencegah Kanker Usus Besar?
Kebanyakan kanker penis menyerang kulit yang menutupi penis atau ujung penis. Adapun gejala kanker penis paling umum adalah:
Selain itu, gejala kanker penis lainnya meliputi:
Jika mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.