Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2023, 18:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Monkeypox atau cacar monyet merupakan penyakit zoonosis, yang dapat menular dari hewan ke manusia maupun menyebar antar manusia.

Kelompok yang paling berisiko terkena cacar monyet adalah mereka yang tinggal dengan atau memiliki riwayat kontak erat (termasuk kontak seksual) dengan seseorang yang terinfeksi cacar monyet serta orang yang memiliki kontak rutin dengan hewan yang dapat terinfeksi.

Virus penyebab cacar monyet merupakan bagian dari genus orthopoxvirus, yang termasuk virus penyebab penyakit cacar.

Cacar monyet ditandai dengan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam yang meluas.

Baca juga: Apa Saja Rekomendasi IDI Soal Penanganan Cacar Monyet di Indonesia?

Apakah cacar monyet mematikan?

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), satu dari setiap 10 kasus cacar monyet dapat mengakibatkan kematian.

Kasus cacar monyet yang parah lebih mungkin menyebabkan kematian. Adapun faktor risiko untuk kasus cacar monyet yang parah meliputi:

  • Terpapar virus dalam waktu lama.
  • Memiliki kondisi kesehatan yang buruk secara keseluruhan.

Cara mengobati cacar monyet

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) mengungkapkan, saat ini, belum ada pengobatan khusus atau vaksinasi untuk infeksi cacar monyet.

Meski demikian, pengobatan simptomatik dapat dilakukan untuk membantu mengatasi gejala yang muncul. Perawatan kulit juga perlu dilakukan pada pasien cacar monyet.

Baca juga: Cacar Monyet di Indonesia, Kesadaran Masyarakat Masih Rendah

Selain itu, pasien cacar monyet dapat dirawat di ruang isolasi untuk mencegah penularan. Tenaga kesehatan yang menanganinya pun perlu memakai APD.

Kemudian, Perdoski mengingatkan agar pasien cacar monyet tidak memencet nodul, papul, atau vasikel yang muncul karena dapat meningkatkan risiko penyebaran ke area lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com