Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Echinococcosis, Penyakit Endemik yang Terlupakan di Indonesia

Kompas.com - 31/10/2023, 09:53 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Oleh: Anis Nur Widayati

ECHINOCOCCOSIS atau sering disebut dengan hydatidosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi stadium dewasa atau larva dari cacing pita/ Cestoda dari Genus Echinococcus, yang panjang cacing dewasanya hanya beberapa milimeter.

Jenis cacing yang diketahui terutama sebagai penyebab penyakit tersebut adalah Echinococcus granulosus, E. multilocularis, dan E. ortleppi.

Baca juga: Daging Babi Punya Cacing Pita, Benarkah Bahaya Jika Dikonsumsi?

Infeksi cacing tersebut akan menyebabkan gejala yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu cystic echinococcosis (CE) dan alveolar echinococcosis (AE). Kedua gejala tersebut sama – sama menimbulkan keparahan pada penderita.

Penyakit tersebut memiliki tingkat kematian yang tinggi dan prognosis yang buruk jika tidak ditangani dengan benar.

Penyakit ini sering kali diawali tanpa gejala dan parasit penyebabnya berdiam dalam tubuh penderita selama bertahun-tahun. Gejala dan tanda-tanda yang diperlihatkan tergantung pada lokasi dan ukuran kista.

Ekinokokosis alveolar biasanya diawali dengan infeksi di hati/liver, namun bisa menyebar ke bagian-bagian lain tubuh, misalnya paru-paru atau otak.

Ketika livernya terserang cacing ini, penderita akan mengalami rasa sakit di bagian perut, penurunan berat badan, dan warna kulit menjadi kuning. Sedangkan ketika penyakit ini menyerang paru-paru bisa menyebabkan rasa sakit di dada, kesulitan bernafas dan batuk

Wilayah Asia Tenggara sebelumnya ditengarai bukan merupakan daerah endemik penyakit tersebut.

Namun demikian, beberapa kasus lokal/ indigenous echinoccus pada manusia dan hewan justru dilaporkan di beberapa negara di Kawasan ini, yaitu Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Cambodia, Laos, dan Indonesia, meskipun dengan prevalensi yang sangat rendah.

Infeksi penyakit tersebut diketahui terkait dengan anjing dan hewan ternak yang kontak dekat dengan anjing.

Baca juga: Mengenal Bahaya Cacing Pita, Cara Deteksi, dan Pencegahannya

Thailand merupakan negara yang dilaporkan dengan prevalensi echinococcosis paling tinggi pada manusia, diikuti dengan kejadian yang sangat rendah di Malaysia, Vietnam, Filipina, Kamboja, Laos, dan Indonesia.

Akan tetapi, sangat sulit untuk memperkirakan jumlah sebenarnya kasus echinococcosis pada manusia karena periode tanpa gejala yang yang lama, yang bisa mencapai hingga lebih dari 5 tahun.

Berdasarkan hal tersebut, penyakit ini mungkin lebih banyak terjadi namun, penyakit tersebut kurang terdiagnosis dan tidak dilaporkan.

Bagaimana dengan penyakit ini di Indonesia? Ternyata riwayat pelaporan penyakit ini sudah ditemukan sejak sangat lama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com