Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Asap Lilin Bisa Pengaruhi Kesehatan Remaja

Kompas.com - 10/09/2023, 11:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Asap pembakaran lilin seringkali menciptakan suasana yang nyaman dan menenangkan di rumah. 

Asap ini mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan, terutama jika Anda memiliki masalah pernapasan.

Baca juga: Bahaya Merokok dalam Rumah, Ini Cara Wujudkan Tempat Tinggal Bebas Asap Rokok

Data dari International Journal of Indoor Environmental and Health tahun 2022 menyebutkan hal ini menyebabkan 1,8 juta kematian dan mengurangi 61 juta tahun hidup secara global.

Dilansir dari Science Daily (31/08/2023), penelitian terbaru dari Departemen Kesehatan Masyarakat di Universitas Aarhus mengungkapkan bahwa terlalu banyak menghirup asap lilin dan asap akibat memasak dapat berdampak negatif pada kesehatan.

Pengaruh asap lilin pada remaja

Penelitian terbaru mengeksplorasi dampaknya pada remaja yang menderita asma ringan (usia 18-25 tahun).

Polusi udara yang disebabkan oleh asap dari pembakaran lilin dan masakan dapat menyebabkan iritasi serta peradangan pada remaja yang memiliki asma ringan.” ujar Karin Rosenkilde Laursen, rekan peneliti dalam studi tersebut.

Penulis studi juga menemukan tanda-tanda kerusakan DNA dan gejala peradangan dalam aliran darah.

Laursen menjelaskan bahwa membakar lilin atau memasak menghasilkan partikel dan gas halus yang dapat dihirup, berpotensi berbahaya bagi kesehatan.

Hasilnya juga menunjukkan bahwa meskipun remaja memiliki daya tahan tubuh yang kuat, mereka dapat mengalami dampak negatif jika ventilasi ruangan saat menggunakan lilin atau memasak kurang memadai.

Baca juga: Awas, Kebiasaan Tiup Lilin saat Ulang Tahun Bisa Picu Penyakit

Laursen menyarankan bahwa tidak hanya individu yang menderita asma, tetapi semua orang perlu memonitor kondisi udara dalam ruangan.

Menjaga lingkungan dalam ruangan yang lebih sehat sangat penting untuk membantu mengurangi insiden penyakit paru-paru dan kardiovaskular yang serius.

Komposisi kimia pada asap lilin

Dikutip dari International Journal of Indoor Environmental and Health tahun 2022, pembakaran lilin menghasilkan bahan beracun seperti PM 2.5, NO2, senyawa organik mudah menguap, dan hidrokarbon polisiklik aromatik, yang serupa dengan emisi dari lalu lintas dan bahan bakar tidak bersih lainnya.

Sebagian besar PM yang dilepaskan oleh lilin adalah partikel sangat halus yang sebagian besar terdiri dari fosfat atau alkali nitrat dan dapat terakumulasi di udara.

Partikel-partikel yang sangat halus ini dapat bertahan di udara dalam jangka waktu yang cukup lama, meningkatkan potensi dampak negatifnya pada kualitas udara dalam ruangan.

Baca juga: Alasan Anda Harus Pikir Ulang Sebelum Meniup Lilin Ulang Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com