KOMPAS.com - Gambar piramida Mesir yang menjulang tinggi di atas hamparan pasir yang luas membuat banyak orang berasumsi bahwa wilayah tersebut selama ini adalah gurun.
Akan tetapi, apakah Mesir kuno dulunya merupakan kawasan gurun?
Jawabannya adalah tidak. Tidak seluruh wilayah Mesir kuno maupun modern merupakan gurun.
Daerah di dekat Sungai Nil cenderung lebih subur dan masyarakat Mesir di zaman kuno maupun modern memiliki sistem pertanian yang berkembang pesat.
Namun lingkungan telah berubah sepanjang sejarah Mesir.
Pembangunan Bendungan Tinggi Aswan di seberang Sungai Nil antara tahun 1960 hingga 1970 telah mengubah lanskap secara substansial.
Baca juga: Apakah Orang Mesir Kuno Menikah dengan Saudara Mereka Sendiri?
Dikutip dari Science Alert, Senin (4/9/2023) beberapa wilayah di Mesir yang sekarang menjadi gurun dulunya lebih basah.
Salah satu contoh yang terkenal adalah 'Cave of Swimmers' di dataran tinggi Gilf Kebir di sebelah barat daya Mesir.
Saat ini, kawasan tersebut sangat gersang, namun ribuan tahun yang lalu, kondisinya lebih lembab.
Bahkan beberapa seni cadas yang ditemukan di gua-gua di wilayah tersebut tampaknya menunjukkan orang-orang sedang berenang.
British Museum mencatat seni cadas ini berasal dari antara 6.000 dan 9.000 tahun yang lalu.
Periode basah kemudian berakhir sekitar 5000 tahun yang lalu dan sejak itu, wilayah gurun di Mesir tetap sama seperti sekarang.
Baca juga: Apakah Dinasti Paling Lama yang Memerintah Mesir Kuno?
Di masa modern, pembangunan bendungan menyebabkan beberapa wilayah di Mesir selatan dilanda banjir yang membuat terciptanya waduk yang cukup besar disebut Danau Nasser.
Banyak orang, khususnya penduduk Nubia modern akhirnya harus pindah dan beberapa situs arkeologi tenggelam.
Pembangunan bendungan juga mengakhiri banjir alami Sungai Nil.