Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ungkap Sebagian Besar Gunung Berapi Ada di Bawah Laut

Kompas.com - 31/08/2023, 06:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Menurut U.S. Geological Survey, terdapat sekitar 1.350 gunung berapi yang berpotensi masih aktif di seluruh dunia. Sekitar 500 dari 1.350 gunung berapi tersebut telah meletus.

Banyak di antara gunung berapi ini yang berlokasi di sepanjang Lingkar Pasifik yang dikenal sebagai “Cincin Api”.

Tempat dengan gunung berapi terbanyak

Ed Llewellin, profesor vulkanologi di Durham University, Inggris, mengatakan bahwa sebagian besar gunung berapi di Bumi terletak di bawah air, di sepanjang sistem punggungan tengah laut yang memanjang sejauh 65.000 km.

Dilansir dari Live Science, sekitar 80% keluaran magma Bumi berasal dari gunung berapi di sepanjang pegunungan tersebut, yang biasanya berada pada 3 hingga 4 km di bawah permukaan laut.

Baca juga: Apakah Letusan Gunung Tonga Jadi Penyebab Panas Ekstrem Tahun Ini?

Llewellin mengatakan, karena gunung-gunung tersebut tersembunyi jauh di bawah permukaan laut, letusannya jarang berdampak pada kita.

Namun bagaimana dengan gunung berapi yang berada di atas permukaan laut?

Llewellin menjelaskan, di antara gunung-gunung berapi yang ada di daratan, banyak diantaranya yang terletak di sekitar Samudera Pasifik.

Hal ini terjadi karena Samudera Pasifik dibatasi oleh ‘zona subduksi’, yang merupakan tempat di sekitar tepi lempeng tektonik, di mana satu lempeng meluncur ke bawah lempeng lainnya.

Akibat aktivitas tektonik ini, Pasifik menjadi rumah bagi Cincin Api, sebuah sabuk seismik aktif berbentuk tapal kuda sepanjang 40.000 km yang merupakan pusat dari sekitar 90% gempa bumi dan 75 gempa bumi di dunia.

Baca juga: Bagaimana Letusan Gunung Vesuvius Menyebabkan Kematian Orang Pompeii?

Di sekitar Pasifik, lempeng samudera yang tua, dingin, dan padat meluncur di bawah lempeng benua yang berdekatan.

Saat lempeng-lempeng ini turun kembali ke dalam mantel, mereka melepaskan air dari mineral yang terbentuk di dasar laut, dan air ini menyebabkan mantel di atasnya mencair hingga menghasilkan magma.

Kemudian, Llewellin mengatakan, magma naik dari mantel di atas lempeng yang menurun dan menemukan jalannya melalui lempeng benua di atasnya.

Inilah sebabnya mengapa terdapat rangkaian gunung berapi di seluruh Pasifik, seperti Andes di Amerika Selatan, Cascades di Amerika Utara, Aleutian antara Alaska dan Siberia, dan sebagainya.

Di Pasifik barat, zona subduksi kebanyakan menampilkan satu lempeng samudera yang meluncur di bawah lempeng samudera lainnya.

Baca juga: Mengapa Mars Punya Gunung Berapi Terbesar di Tata Surya?

Hal demikian ini dapat membentuk rangkaian pulau vulkanik, seperti kepulauan Jepang, dan sebagian besar Melanesia, subkawasan Oseania di Pasifik Selatan yang mencakup Fiji, Vanuatu, Kepulauan Solomon, dan Papua Nugini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com