KOMPAS.com - Jagung adalah sayuran bertepung sekaligus biji-bijian sereal yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral.
Namun, manfaat jagung bagi kesehatan masih kontroversial. Pasalnya, meski mengandung nutrisi bermanfaat, jagung juga dapat meningkatkan kadar gula darah.
Jagung tinggi karbohidrat dan kaya akan serat, vitamin, serta mineral. Jagung juga relatif rendah protein dan lemak. Sebanyak 164 gram jagung manis mengandung nutrisi sebagai berikut:
Baca juga: 5 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan Menurut Sains
Sebagai bagian dari pola makan bergizi dan seimbang, berikut adalah beberapa manfaat jagung untuk kesehatan, sebagaimana dilansir dari Healthline:
Asupan makanan yang mengandung antioksidan, terutama karotenoid seperti zeaxanthin dan lutein, dapat meningkatkan kesehatan mata.
Lutein dan zeaxanthin adalah karotenoid dominan dalam jagung, yang menyumbang sekitar 70% dari total kandungan karotenoidnya.
Umumnya dikenal sebagai pigmen makula, senyawa ini terdapat di retina, permukaan bagian dalam mata yang peka terhadap cahaya, tempat senyawa ini melindungi terhadap kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh cahaya biru.
Baca juga: Manfaat Alang-alang, Bagus untuk Ginjal dan Hipertensi
Tingginya kadar karotenoid dalam darah sangat terkait dengan penurunan risiko degenerasi makula dan katarak.
Penelitian observasional menunjukkan bahwa asupan tinggi lutein dan zeaxanthin mungkin bersifat protektif, namun tidak semua penelitian mendukung hal ini.
Sebuah penelitian lain terhadap 356 orang dewasa paruh baya dan lebih tua menemukan, penurunan risiko degenerasi makula sebesar 43% pada orang yang memiliki asupan karotenoid tertinggi, terutama lutein dan zeaxanthin.
Penyakit divertikular (divertikulosis) adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya kantong di dinding usus besar. Gejala utamanya adalah kram, perut kembung, kembung, dan pendarahan serta infeksi.
Baca juga: 5 Manfaat Buah Kesemek untuk Kesehatan
Sebuah penelitian selama 18 tahun terhadap 47.228 pria menunjukkan bahwa jagung dapat melindungi terhadap penyakit divertikular.
Peserta yang makan jagung paling banyak memiliki kemungkinan 28% lebih kecil untuk terkena penyakit divertikular dibandingkan mereka yang asupannya paling sedikit.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.