Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Nenek Moyang Manusia Berasal dari Eropa

Kompas.com - 29/08/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Fosil yang telah diidentifikasi dan diberi nama Anadoluvius turkae membuat kembali mempertanyakan mengenai asal-usul nenek moyang manusia.

Dalam studi baru, fosil kera yang ditemukan di situs berusia 8,7 juta tahun di Turkiye, menunjukkan, nenek moyang manusia dan kera Afrika berevolusi di Eropa sebelum bermigrasi ke Afrika antara 9 dan 7 juta tahun yang lalu.

Tengkorak yang terpelihara dengan baik itu ditemukan pada tahun 2015 dan kemudian memungkinkan tim peneliti menganalisisnya untuk menentukan hubungan evolusi.

Analisis fosil kemudian mengungkapkan bahwa A. turkae berukuran sebesar simpanse jantan besar, atau seukuran rata-rata gorila betina.

Baca juga: Studi Ungkap Buaya Bisa Bergerak Cepat karena Tangisan Bayi

Nenek moyang hominin awal

Dikutip dari IFL Science, Minggu (27/8/2023) tim kemudian menempatkan kera tersebut sebagai hominin awal, sebuah kelompok yang mencakup kera Afrika, termasuk simpanse, gorila, dan bonobo.

Manusia paling awal yang diketahui ditemukan di Afrika. Namun tim yakin fosil baru ini menambah bukti bahwa nenek moyang kera dan manusia Afrika sudah ada di Eropa sebelum mereka berada di Afrika.

“Temuan kami lebih lanjut menunjukkan, hominin tidak hanya berevolusi di Eropa barat dan tengah tetapi menghabiskan lebih dari 5 juta tahun berevolusi di sana dan menyebar ke Mediterania timur sebelum akhirnya menyebar ke Afrika, mungkin sebagai konsekuensi dari perubahan lingkungan dan berkurangnya hutan,” papar Profesor David Begun dari Departemen Antropologi, Universitas Toronto.

Menurut tim, Anadoluvius kemungkinan hidup berdampingan dengan hewan yang mirip dengan hewan besar yang ditemukan di Afrika saat ini, dan semuanya bermigrasi ke Afrika sekitar 8 juta tahun yang lalu.

Baca juga: Studi Ungkap Berlian Ternyata Dimuntahkan Bumi Saat Superbenua Pecah

“Kami tidak memiliki tulang anggota badan, namun dilihat dari rahang dan giginya, hewan-hewan yang ditemukan di sampingnya, dan indikator geologis lingkungannya, Anadoluvius mungkin hidup dalam kondisi yang relatif terbuka, tidak seperti lingkungan hutan tempat kera besar hidup,” kata Profesor Ayla Sevim Erol dari Universitas Ankara menambahkan.

Temuan ini pun kontras dengan pandangan lama yang menyatakan bahwa kera dan manusia berevolusi secara eksklusif di Afrika.

“Bukti baru ini mendukung hipotesis bahwa hominin berasal dari Eropa dan menyebar ke Afrika bersama banyak mamalia lainnya antara 9 dan 7 juta tahun yang lalu, meskipun hal ini tidak membuktikannya secara pasti,” jelas Begun.

Untuk itu perlu upaya untuk menemukan lebih banyak fosil dari Eropa dan Afrika yang berumur antara 8 hingga 7 juta tahun untuk menemukan hubungan yang pasti antara kedua kelompok tersebut.

Studi temuan fosil nenek moyang manusia paling awal dari Eropa dipublikasikan di Communications Biology.

Baca juga: Studi Ungkap AI Bisa Timbulkan Miskonsepsi yang Berbahaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com