Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaia BH1, Lubang Hitam yang Terdekat dari Bumi

Kompas.com - 09/08/2023, 18:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Lubang hitam memiliki gaya gravitasi yang luar biasa kuat. Akibatnya, cahaya pun tidak bisa lolos di lubang hitam.

Sesuai dengan namanya, lubang hitam tidak memantulkan atau memancarkan cahaya. Dengan demikian, lubang hitam hanya bisa teramati ketika menelan bintang atau awan gas yang berada sangat dekat dengan batasnya.

Mengenal Gaia BH1

Dilansir dari BBC Sky at Night Magazine, lubang hitam terdekat dari Bumi adalah Gaia BH1. Ini merupakan lubang hitam bermassa bintang yang berjarak 1.600 tahun cahaya dari Bumi.

Keberadaan Gaia BH1 terungkap setelah teleskop antariksa Gaia milik European Space Agency (ESA) mengamati gerakan tak biasa dari bintang pendampingnya yang mirip Matahari.

Baca juga: Apakah Lubang Hitam Besar Bisa Menelan Semesta?

Pengamatan lebih dekat terhadap gerakan bintang tersebut mengungkapkan bahwa ia mengorbit di sekitar lubang hitam tak terlihat dengan massa 10 kali lebih besar dari Matahari.

Kareen El-Badry dari Pusat Astrofisika, Harvard dan Smithsonian, mengatakan bahwa ini adalah deteksi pertama yang jelas dari bintang mirip Matahari di orbit lebar di sekitar lubang hitam bermassa bintang di Galaksi Bima Sakti.

Untuk menyelidiki sistem lebih lanjut, dilansir dari ZME Science, El-Badry dan rekan-rekannya menggunakan instrumen Gemini Multi-Object Spectrograph di Gemini North, yang mengukur kecepatan bintang pendamping saat mengorbit Gaia BH1 dan memberikan pengukuran periode orbitnya yang tepat.

El-Badry menjelaskan, pengamatan tindak lanjut Gemini mengonfirmasi bahwa biner berisi bintang normal dan setidaknya satu lubang hitam yang tidak aktif.

Baca juga: Apakah Matahari Bisa Menjadi Lubang Hitam?

Para ahli pun tidak dapat menemukan skenario astrofisika yang masuk akal yang dapat menjelaskan orbit yang diamati dari sistem yang tidak melibatkan setidaknya satu lubang hitam.

Gaia BH1 memiliki sistem yang tidak biasa karena bertentangan dengan pemahaman para ilmuwan saat ini tentang cara lubang hitam terbentuk.

BH1 cukup masif untuk menjadi supergiant di awal kehidupannya sebagai bintang. Faktanya, BH1 seharusnya sudah tumbuh cukup besar untuk menelan bintang pendampingnya, jauh sebelum menjadi dewasa seperti sekarang ini.

El-Badry mengatakan, ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana sistem biner ini terbentuk serta berapa banyak lubang hitam yang tidak aktif yang ada di luar sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com