Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bahaya Polusi Udara bagi Kesehatan Kulit Menurut Ahli

Kompas.com - 28/07/2023, 19:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat polusi yang tinggi. Bahkan, merujuk laporan World Air Quality (IQAir) tahun 2022, Indonesia berada di peringkat pertama dalam daftar negara dengan polusi tertinggi se-Asia Tenggara.

Sementara itu, dalam daftar negara paling berpolusi di seluruh dunia, Indonesia menempati posisi ke-26. Berdasarkan data IQAir, tingkat konsentrasi PM 2.5 harian Indonesia mencapai 30.4 µgram/m3 dan 36.2 µgram/m3 untuk wilayah Jakarta.

Mengutip Greenpeace Indonesia, dibandingkan tahun sebelumnya, angka tersebut memang menunjukkan adanya perbaikan kualitas udara, yakni 11 persen untuk skala nasional dan 7 persen di Jakarta.

Namun, tetap saja, tingkat konsentrasi polusi di Indonesia masih enam hingga tujuh kali lebih tinggi dari standar yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).

Baca juga: PBB Peringatkan Gelombang Panas dan Kebakaran Hutan Perburuk Polusi Udara

Bahaya polusi udara bagi kesehatan kulit

Polusi udara selalu dikaitkan dengan masalah sistem pernapasan. Namun, faktanya, kualitas udara yang buruk juga berpengaruh terhadap aspek kesehatan lain.

Melansir ulasan artikel tahun 2017 dalam Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology, peningkatan polusi udara selama bertahun-tahun memiliki efek besar pada kulit manusia.

Berbagai polutan udara, seperti radiasi ultraviolet, hidrokarbon aromatik polisiklik, senyawa organik yang mudah menguap, oksida, partikel, ozon, dan asap rokok dapat memengaruhi kulit, yang merupakan penghalang terluar tubuh.

Peneliti dalam ulasan itu mengatakan, meski kulit manusia bertindak sebagai perisai biologis terhadap bahan kimia pro-oksidatif dan polutan udara fisik, paparan polutan tingkat tinggi yang berkepanjangan atau berulang dapat memiliki efek negatif yang mendalam bagi kesehatan kulit.

Baca juga: Dampak Polusi Udara bagi Anak-Anak

Lebih lanjut, dalam webinar bersama Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Jumat (28/7/2023), dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr. dr. Dhelya Widasmara, Sp. KK (K), FINSDV, FAADV, memaparkan sejumlah bahaya polusi udara bagi kulit, yakni:

1. Asap rokok dapat berkonsentrasi pada penuaan dini dan peningkatan risiko psoriasis, jerawat, kanker kulit, serta masalah kulit lain, termasuk eksim.

2. Hidrokarbon polyaromatik, yang juga umum ditemui pada polusi udara, juga memiliki pengaruh terhadap penuaan kulit ekstrinsik, pigmentasi, kanker, dan erupsi akneiformis.

3. Paparan radiasi ultraviolet dapat memengaruhi penuaan kulit ekstrinsik dan kanker kulit.

4. Senyawa organik lain yang mudah menguap juga dikaitkan dengan peningkatan risiko dermatitis atopik.

Baca juga: Mencegah Masalah Kesehatan, Air Purifier Efektif Mengatasi Polusi Udara di Dalam Ruangan

Cara melindungi kulit dari polusi udara

dr. Dhelya menjelaskan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi kulit dari efek negatif polusi udara. Cara-cara tersebut adalah:

  • Menjaga pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi
  • Hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
  • Rutin membersihkan wajah
  • Gunakan sunblock atau sunscreen sebelum keluar rumah
  • Gunakan lotion sesudah mandi ke seluruh tubuh
  • Pakai lipbalm

Tak hanya itu, dr. Dhelya juga menyarankan untuk menggunakan produk-produk perawatan kulit dasar, seperti sabun cuci muka, pelembap, dan sunscreen, secara rutin.

Dengan demikian, dibutuhkan perawatan dari dalam serta luar untuk menjaga kesehatan kulit dan melindunginya dari paparan polusi udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com