Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusia 1,1 Miliar Tahun, Pink adalah Warna Tertua di Dunia

Kompas.com - 22/07/2023, 20:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Penemuan fosil dapat memberitahu kita tentang kehidupan tumbuhan dan hewan dari jutaan tahun yang lalu.

Tetapi, ada hal yang sulit diungkap dari penemuan fosil, yakni warna. Pasalnya, pigmen organik yang menghasilkan warna akan menghilang seiring waktu. Jadi, ilmuwan pun belum benar-benar tahu apa warna kulit T. Rex.

Penemuan warna tertua di dunia

Meski demikian, ternyata, ada beberapa warna yang bisa bertahan hinga berjuta-juta tahun. Melansir National Geographic, sebuah studi tahun 2018 menemukan pigmen merah muda cerah di bebatuan berusia 1,1 miliar tahun.

Menurut Smithsonian Magazine, pigmen organik tersebut berasal dari endapan serpih minyak yang dibor oleh perusahaan eksplorasi energi di Cekungan Taoudeni di Mauritania, Afrika Barat, sekitar 15 tahun yang lalu.

Baca juga: Mengapa Lautan di Dunia Berubah Warna?

Para peneliti menghancurkan beberapa batu untuk mencoba mengekstraksi molekul dari organisme purba yang terperangkap di dalamnya. Namun, penemuan pigmen yang masih hidup benar-benar menjadi kejutan.

Nur Gueneli dari Australian National University menyadari bahwa ia menemukan sesuatu yang istimewa setelah mencampur bahan bubuk dengan pelarut organik.

Saat itu, tim peneliti menduga campuran tersebut akan menjadi warna hitam. Namun, sebaliknya, pelarut berubah menjadi warna pink.

BBC melaporkan bahwa pigmen tersebut berasal dari klorofil fosil cyanobacteria, yang juga dikenal sebagai ganggang biru-hijau, yang molekul pigmennya bertahan ribuan tahun di dalam tanah.

Baca juga: Mengapa Warna Ungu Identik dengan Kerajaan?

Saat diencerkan, molekul tampak berwarna merah muda saat berada di bawah sinar matahari, tetapi dalam bentuk pekatnya tampak merah dan ungu.

Bagi para peneliti yang menjelajah jejak kehidupan paling awal di Bumi, menemukan pigmen organik, yang usianya 600 juta tahun lebih tua dari penemuan sebelumnya, sangatlah mengejutkan.

Kekaguman terhadap warna pink di zaman purba

Berdasarkan catatan sejarah, manusia telah mengenakan warna pink sejak ribuan tahun yang lalu.

Misalnya, di Pegunungan Andes sekitar 9.000 tahun yang lalu, para pemburu ganas, di wilayah yang sekarang disebut Peru, mengenakan pakaian kulit yang memiliki warna rona merah jambu dari oker merah, pigmen besi oksida yang merupakan salah satu pigmen alami tertua yang digunakan manusia.

Namun, manusia tidak puas hanya dengan mengoleskan pigmen ini di dinding gua atau menggunakannya saat menyamak pakaian kulit.

Baca juga: Mengapa Buaya di Kaki Gunung Himalaya Berubah Warna Menjadi Oranye?

Sejak zaman Mesir kuno, manusia menggunakan oker untuk mewarnai bibir dan pipi mereka. Saat diaplikasikan pada kulit manusia, pigmen merah menciptakan warna pink.

Ramuan serupa digunakan di seluruh dunia, menggunakan segala sesuatu mulai dari stroberi yang dihancurkan hingga bayam merah untuk mendapatkan rona merah muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com