KOMPAS.com - Ada pertanyaan yang cukup sulit untuk dipecahkan hingga kini yaitu bagaimana manusia purba, seperti salah satunya Neanderthal berkomunikasi.
Pasalnya, manusia prasejarah ini sudah punah jauh sebelum penemuan peralatan perekam. Fosil pun juga tidak dapat mengungkapnya.
Hal tersebut membuat para arkeolog tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah Neanderthal, sepupu manusia modern ini memiliki ketrampilan bahasa atau tidak.
Namun dalam sebuah studi yang belum dipublikasikan, peneliti menyebut manusia prasejarah Neanderthal telah mengembangkan bahasa yang aneh untuk berkomunikasi.
"Neanderthal hampir pasti berbicara bahasa yang sangat mirip dengan bahasa kita, tetapi tampaknya kurang kompleks secara struktural dan kurang fleksibel secara fungsional," ungkap Antonio Benitez-Burraco, ahli bahasa dari University of Seville.
Baca juga: Bagaimana Manusia Purba Neanderthal Mencari Makan?
Seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (4/7/2023) kesimpulan mengenai bahasa yang digunakan manusia Neanderthal tersebut merupakan hasil analisis multidisiplin dari kemampuan bicara manusia purba, penggabungan bukti anatomis, sosial-budaya, kognitif, lingkungan, dan genetik.
Peneliti menjelaskan bahwa saluran vokal Neanderthal sangat mirip dengan manusia, menunjukkan bahwa mereka mampu menghasilkan sebagian besar suara yang sama dengan kita.
Demikian pula, pendengaran mereka mirip dengan manusia modern yang semuanya menunjukkan bahwa mereka memiliki anatomi yang diperlukan untuk komunikasi vokal yang kompleks.
Hanya saja, bentuk rongga tengkorak Neanderthal menunjukkan bahwa otak mereka kurang globular dibandingkan manusia.
Itu artinya, talamus atau wilayah yang terlibat dalam pemrosesan bahasa pada otak manusia Neanderthal mungkin kurang menonjol.
Baca juga: Manusia Neanderthal Punah karena Kawin dengan Homo Sapiens, Studi Jelaskan