Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Banyak Hewan Besar yang Hidup di Laut Dalam?

Kompas.com - 07/05/2023, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Di bagian laut yang sangat dalam dan dingin, ada banyak makhluk laut, terutama invertebrata atau hewan tanpa tulang belakang, yang berukuran sangat besar.

Fenomena ini disebut gigantisme. Misalnya, cumi-cumi kolosal (Mesonychoteuthis hamiltoni) di perairan subantartika sekitar 14 kali lebih panjang dari Cumi-cumi panah (Nototodarus sloanii) yang hidup di Selandia Baru.

Lanta, kenapa laut yang dalam dan dingin bisa menyebabkan makhluk tumbuh begitu besar? 

Tuntutan untuk bertahan hidup 

Di bagian terdalam lautan, sumber daya sangat terbatas, sebagaimana diungkap sebuah penelitian tahun 2006 di Journal of Biogeography.

Baca juga: Suhu Laut Semakin Hangat, Apa Saja Dampaknya bagi Kehidupan?

Sebagian besar makanan berasal dari perairan yang lebih dangkal dan hanya sebagian kecil yang mengalir ke kedalaman laut. 

Ketika makanan langka, tumbuh lebih besar memberikan keuntungan besar. Pasalnya, hewan yang lebih besar dapat bergerak lebih cepat dan lebih jauh untuk mencari makanan atau mencari pasangan. 

Mereka memiliki metabolisme yang lebih efisien dan lebih baik dalam menyimpan makanan. Jadi, misalnya ada bangkai besar hanyut ke perairan yang lebih dalam, predator besar dapat mengonsumsi lebih banyak dan menyimpan energi itu untuk waktu yang lebih lama. 

Suhu air yang dingin

Dilansir dari Live Science, suhu dingin di laut dalam juga dapat memicu gigantisme dengan memperlambat metabolisme hewan secara signifikan. 

Baca juga: Hewan Apa Itu Orca yang Tertangkap Kamera Penyelam di Laut Sulawesi?

Makhluk-makhluk di laut dalam seringkali tumbuh dan menjadi dewasa dengan sangat lambat, seperti hiu Greenland (Somniosus microcephalus). 

Hiu yang bergerak lambat ini bisa tumbuh sepanjang 7,3 m dan beratnya bisa mencapai 1,5 ton. Tetapi, pertumbuhan itu tersebar selama rentang hidup yang berlangsung selama berabad-abad.

Hiu Greenland tumbuh sekitar 1 cm per tahun dan tidak mencapai kematangan seksual sampai mereka berusia sekitar 150 tahun.

Sebagian karena kurangnya pemangsa di laut dalam sehingga hiu ini dapat hidup sangat lama dan tumbuh sangat besar.

Suplai oksigen 

Selain di laut dalam dalam, hewan-hewan raksasa juga bisa ditemui di dekat Kutub Selatan.

Baca juga: Berapa Banyak Gunung Berapi Bawah Laut di Bumi?

Dekat Antartika, gigantisme terjadi lebih dekat ke permukaan. Ada siput laut raksasa, cacing, laba-laba laut, dan bahkan organisme bersel tunggal raksasa di air yang lebih dangkal. 

Mereka berada dalam jangkauan sedalam 9,1 meter. Menurut Art Woods, ahli ekofisiologi yang mempelajari gigantisme kutub dan profesor di University of Montana mengatakan, mungkin ada sesuatu tentang Antartika yang memungkinkan hewan raksasa hidup lebih dekat ke permukaan.

Woods berpendapat bahwa gigantisme di Antartika dapat dikaitkan dengan suplai oksigen di perairan dingin yang mengelilingi benua tersebut. 

Di perairan kutub ini, konsentrasi oksigen tinggi. Tetapi, hewan di lingkungan ini menggunakan oksigen dengan sangat lambat karena suhu air dingin mengurangi tingkat metabolisme mereka.

Baca juga: Apa Tujuan Sensus Laut Global yang Berlangsung 10 Tahun?

Karena suplai oksigen yang melimpah jauh melebihi kebutuhan oksigen hewan, kemungkinan hambatan pertumbuhan dapat dihilangkan. 

Dengan demikian, lingkungan kutub memungkinkan hewan-hewan itu untuk memperbesar ukuran tubuh dan ukuran jaringan mereka tanpa menderita kekurangan oksigen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com