KOMPAS.com - Kehidupan yang ada di laut masih belum banyak dieksplorasi. Hal ini membuat para peneliti memulai inisiatif global yang ambisius untuk menemukan dan merekam kehidupan laut yang tersembunyi di lautan dunia.
Proyek tersebut kemudian dinamai Ocean Cencus.
Baca juga: 4 Hewan Paling Pintar di Laut, Gurita hingga Berang-berang Laut
Misi ini bertujuan untuk mengidentifikasi 100.000 spesies yang sebelumnya tidak diketahui dalam 10 tahun ke depan. Dengan begitu para ilmuwan bisa lebih memahami dan melindungi ekosistem laut dalam.
Selama ini ada kesenjangan besar dalam pengetahuan mengenai kedalaman laut. Dari 2,2 juta spesies yang diyakini ada di lautan Bumi, hanya 240.000 yang telah dideskripsikan oleh para ilmuwan.
Baca juga: Berapa Lama Gajah Laut Tidur?
Dalam Ocean Cencus, para ahli akan menggunakan kemajuan teknologi termasuk pencitraan bawah air beresolusi tinggi, pembelajaran mesin, dan pengurutan DNA yang terkandung dalam air laut.
Menurut ahli biologi yang juga profesor biologi konservasi di Universitas Oxford di Inggris, Alex Rogers, inovasi tersebut akan membantu mempercepat kecepatan dan skala penemuan bentuk kehidupan baru.
"Saya berhatap 10 tahun lagi, kita akan membuat beberapa penemuan ilmiah yang luar biasa, mungkin ekosistem yang benar-benar baru," ungkap Rogers.
Kemajuan teknologi juga akan membantu ilmuwan dalam menggambarkan spesies baru. Biasanya para ilmuwan membutuhkan setidaknya satu tahun untuk secara definitif menggambarkan suatu spesies pasca penemuan.
Tapi jenis teknologi baru membuat lebih mudah bagi mahluk laut untuk dipelajari di habitat asilinya.
Itu termasuk alat seperti pemindaian laser bawah air yang dapat memindai mahluk seperti ubur-ubur yang sulit dipelajari di darat.
“Anda sekarang dapat melihat (makhluk) di kolom air dan melihat apa morfologinya dan mempelajarinya secara in situ,” kata Jyotika Virmani, direktur eksekutif Schmidt Ocean Institute di Palo Alto, California, yang akan berpartisipasi dalam penelitian tersebut.
Semua organisme hidup, termasuk manusia, menyebarkan materi genetik ke lingkungan, dan proyek ini juga akan menggunakan teknik baru dan mudah diakses untuk mengambil sampel DNA yang ditularkan melalui air untuk mendeteksi dan melacak spesies.
Baca juga: Kenapa Kuda Laut Jantan Hamil dan Melahirkan?
Ocean Cencus nantinya juga akan membantu mengidentifikasi bagaimana ekosistem laut merespons krisis iklim, dan menilai bagaimana kehidupan laut dapat beradaptasi dengan iklim yang lebih hangat.
Proyek ini dipimpin oleh Nekton, sebuah lembaga konservasi dan sains kelautan yang berbasis di Inggris, dan didanai oleh The Nippon Foundation, sebuah yayasan nirlaba yang berbasis di Jepang.
Harapannya, proyek akan melibatkan kapal swasta dan individu. Sedangkan data dan informasi yang dikumpulkan akan dapat diakses secara terbuka oleh para ilmuwan, pembuat kebijakan, dan publik untuk penggunaan nonkomersial.
Baca juga: Apakah Satwa Laut Juga Buang Air Kecil?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.