Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Efek Buruk Radiasi Ultraviolet pada Kulit?

Kompas.com - 16/04/2023, 12:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Radiasi ultraviolet (UV) adalah bentuk radiasi yang dipancarkan oleh matahari dan sumber buatan, seperti tanning bed. 

Meski memiliki beberapa manfaat bagi manusia, seperti produk vitamin D, sinar matahari juga dapat menimbulkan risiko kesehatan.

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sinar UV diklasifikasikan berdasarkan panjang gelombangnya, menjadi tiga jenis utama, ultraviolet A (UVA), ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet C (UVC). 

Hampir semua radiasi UV yang mencapai Bumi adalah UVA, meski beberapa radiasi UVB juga mencapai Bumi. 

Baca juga: Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Radiasi UVA dan UVB keduanya dapat mempengaruhi kesehatan, tetapi UVA menembus lebih dalam ke dalam kulit dan lebih konstan sepanjang tahun.

Efek radiasi sinar UV terhadap kulit 

Paparan sinar matahari menyebabkan perubahan pada kulit. Banyak orang berpikir bahwa kulit yang bercahaya berarti kulit yang sehat, namun perubahan warna kulit akibat paparan sinar matahari dapat mempercepat efek penuaan.

Selain itu, dilansir dari Cleveland Clinic, paparan sinar matahari yang berlebihan meningkatkan risiko kondisi berikut:

  • Kanker kulit
  • Keriput 
  • Bintik-bintik 

Baca juga: Apa Efek Samping Minum Oralit?

Seiring waktu, sinar ultraviolet matahari merusak serat di kulit yang disebut elastin. Saat serat-serat ini rusak, kulit mulai kendur, meregang, dan kehilangan elastisitasnya.

Kulit juga lebih mudah memar dan robek, selain membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Jadi, meskipun kerusakan akibat sinar matahari pada kulit mungkin tidak terlihat saat di usia muda, hal itu bisa terlihat di kemudian hari.

Selain yang telah disebutkan, perubahan pada kulit yang berhubungan dengan paparan sinar matahari meliputi:

Baca juga: Apa Efek Mengonsumsi Kafein terhadap Sistem Pencernaan?

  • Lesi kulit prakanker (actinic keratosis) dan kanker yang disebabkan oleh hilangnya fungsi kekebalan kulit 
  • Tumor
  • Perubahan warna kulit, pigmentasi berbintik-bintik atau warna kuning.
  • Pembuluh darah kecil melebar (telangiectasias)
  • Jaringan elastis rusak yang menyebabkan keriput (elastosis)
  • Penuaan dini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com