Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benua Afrika Bisa Terbelah Menjadi Dua, Kapan Terjadinya?

Kompas.com - 27/03/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak awal terbentuk hingga sekarang, permukaan Bumi terus berubah. Dan salah satu perubahan yang telah diperkirakan tersebut salah satunya akan terjadi pada benua Afrika.

Baca juga: Pola Migrasi Manusia Modern Leluhur Orang Indonesia, Benarkah Berasal dari Afrika?

Afrika perlahan tapi pasti akan terbelah menjadi dua. Namun itu tidak terjadi dalam sekejap mata melainkan merupakan proses sangat panjang yang memakan waktu jutaan tahun.

Kemungkinan menghasilkan benua baru

Saat waktunya tiba, sebagian Afrika Timur terlepas dari bagian benua dan menghasilkan lautan baru yang muncul di antara dua daratan tersebut.

Perpecahan tersebut, mengutip IFL Science, Minggu (26/3/2023) terkait dengan East African Rift System (EARS).

Itu adalah salah satu celah terbesar di dunia yang membentang ke bawah sejauh ribuan kilometer dan melalui beberapa negara di Afrika, termasuk Ethiopia, Kenya, Republik Demokratik Kongo, Uganda, Rwanda, Burundi, Zambia, Tanzania, Malawi, dan Mozambik.

Sistem keretakan ini berarti bahwa lempeng Afrika akan terbelah menjadi dua, di mana lempeng Somalia yang lebih kecil dan lempeng Nubia yang lebih besar saling menjauh satu sama lain dengan kecepatan sangat lamban.

Hanya dalam hitungan milimeter per tahun.

Kapan Afrika akan terbelah menjadi dua?

Pada tahun 2018 lalu, berita retakan yang muncul di Kenya menjadi viral karena banyak yang mengklaim bahwa itu merupakan bukti Afrika terbelah menjadi dua.

Baca juga: Danau Kivu, Danau Besar di Afrika yang Dapat Meletus

Proses EARS saat ini sudah berlangsung dari 25 juta tahun yang lalu dan retakan di Kenya secara tidak langsung merupakan tanda mengenai apa yang terjadi di benua tersebut.

Kendati demikian ilmuwan memperkirakan, terbelahnya Afrika akan terjadi dalam 5 hingga 10 juta tahun lagi.

Saat itu terjadi, akan tercipta samudra baru antara lempeng Somalia dan lempeng Nubia. Sementara benua besar Afrika akan kehilangan bagian timurnya.

Perubahan yang sangat lambat

Peta Benua Afrikacanva.com Peta Benua Afrika

Tanpa disadari permukaan Bumi terus berubah dengan sangat lambat.

Dunia seperti sekarang ini dengan daratan dan lautan, mulai dari Eurasia, Amerika, Afrika, Antartika, dan Oseania, awalnya merupakan lempeng tektonik besar yang menyatu seperti teka-teki gambar.

Baca juga: COP26: Afrika dapat Menyelamatkan Dunia dari Perubahan Iklim, Ini Alasannya

Namun dengan sangat lambat, potongan tersebut bergerak dalam skala waktu jutaan tahun.

Contohnya saja, 138 juta tahun lalu ketika Amerika Selatan dan Afrika terpecah. Jika diamati, bagian pantai barat Afrika dan pantai timur Amerika Selatan akan cocok satu sama lain jika digabungkan menjadi satu.

Dan terbelahnya Afrika menjadi dua akan menjadi episode baru dalam dunia geologis Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com