KOMPAS.com - Orang yang kecanduan alkohol cenderung mengalami perubahan otak dan perubahan perilaku, yang mana hal ini menyebabkan mereka sulit untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Gangguan penggunaan alkohol atau Alcohol Use Disorder (AUD) pada orang yang kecanduan alkohol ini dapat mengubah jalur pensinyalan di otak, yang pada gilirannya, perubahan itu dapat memperburuk kebiasaan minum.
Dikutip dari Medical Xpress, Senin (13/3/2023), para ilmuwan di The Scripps Research Institute telah berhasil mengungkap detail baru dari peran sistem kekebalan dalam siklus tersebut.
Dalam studi yang dilaporkan di jurnal Brain, Behavior and Immunity yang dipublikasikan pada 28 Februari 2023, mereka melaporkan, molekul pensinyalan kekebalan interlukin (1β (IL-1β) muncul pada tingkat yang lebih tinggi pada otak tikus yang mengalami ketergantungan minuman keras.
Sementara itu, jalur IL-1β menunjukkan peran berbeda, yakni menyebabkan peradangan pada area kritis di bagian otak yang diketahui berfungsi dalam pengambilan keputusan.
Menurut penulis senior Marisa Roberto, Ph.D., dari Schimmel Family Chair of Molecular Medicine dan profesor ilmu saraf di Scripps Research menjelaskan bahwa perubahan peradangan pada otak ini akan dapat menjelaskan keputusan berisiko dan impulsif yang kita lihat pada orang dengan gangguan penggunaan alkohol.
Baca juga: Seperti Apa Cara Kerja Otak Gurita, Hewan Tercerdas di Bumi Ini?
"Selain itu, temuan (perubahan otak pada pecandu alkohol) kami sangat menarik karena menyarankan cara potensial untuk mengobati gangguan penggunaan alkohol dengan obat antiinflamasi yang menargetkan jalur IL-1β," jelas Roberto.
AUD yang dialami pecandu alkohol, ditandai dengan minum minuman keras yang tidak terkendali dan kompulsif. Hal ini mencakup berbagai kondisi, di antaranya seperti berikut.
Dalam studi sebelumnya, para peneliti menemukan kaitan antara sistem kekebalan dan AUD. Sebagian besar berpusat di sekitar IL-1β.
Misalnya, pada orang dengan mutasi pada gen tertentu yang mengkode molekul IL-1β, akan lebih rentan mengembangkan gangguan penggunaan minuman keras. Bahkan, analisis otopsi orang yang memiliki AUD, menemukan adanya tingkat IL-1β yang lebih tinggi di otak.
"Kami menduga bahwa IL-1β berperan dalam AUD, tetapi mekanisme pastinya di otak belum jelas,” kata penulis pertama Florence Varodayan, Ph.D., asisten profesor di Binghamton University dan mantan postdoctoral fellow di Roberto laboratorium.
Temuan bagaimana orang yang kecanduan alkohol sulit lepas dari ketergantungan tersebut dan seperti apa pengaruhnya pada perubahan otak mereka, ditemukan dalam studi pada tikus.
Baca juga: Seperti Apa Toilet Siram yang Dipakai Kaisar China Ribuan Tahun Lalu?