Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Virus Campak Bisa Menular dan Berapa Lama Bertahan di Udara?

Kompas.com - 29/01/2023, 15:30 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu belakangan, kasus campak cukup menyita perhatian publik Indonesia. Apalagi setelah Kementerian Kesehatan RI menyebut bahwa sepanjang tahun 2022 ada 12 daerah menyatakan kejadian luar biasa (KLB) terhadap kasus campak.

Sebelumnya, pada November 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebut bahwa campak bisa menjadi salah satu ancaman global. Hal ini mengingat bahwa campak merupakan salah satu penyakit akibat virus yang paling menular di dunia.

Baca juga: Benarkah Campak Lebih Menular daripada Covid-19?

Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp. A, Subsp. IPT, M.TropPaed, dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Subspesialis Kesehatan Anak Infeksi dan Penyakit Tropis menjelaskan bagaimana virus ini bisa menular.

Bagaimana campak menular?

"Jadi, virus ini bertahan di tubuh si anak itu 4 hari sebelum dia menimbulkan gejala, dan 4 hari setelah timbul gejala," kata Hinky dalam media interview yang diikuti Kompas.com, Jumat (27/01/2023).

"Virus itu ditularkan melalui batuk, bersin, ludah, berpegangan, atau kontak langsung," sambungnya.

Inilah mengapa menurut Hinky, anak yang didiagnosis terinfeksi virus campak harus diisolasi agar tidak menularkan ke orang lain.

Baca juga: Apakah Penyakit Campak pada Anak Itu Menular?

Virus campak bertahan di udara 2 jam

Selanjutnya, Hinky menjelaskan bahwa virus campak bisa melayang-layang di udara selama 2 jam.

"Apalagi di ruangan tertutup, virus bisa bertahan selama 2 jam jika ada anak yang terinfeksi campak batuk, bersin, bahkan napas," ucap Hinky.

"Jadi itu virusnya melayang-layang di udara selama 2 jam, jika ada orang yang berada di ruang yang sama bisa 12 atau 13 orang tertular," tambahnya.

Dari penjelasan tersebut, Hinky menambahkan tentang pentingnya sirkulasi udara dalam ruangan.

Baca juga: Sejarah Campak, Penyakit Kuno dan Paling Menular di Dunia

"Jadi, lessons learn-nya, ruangan kita harus ventilasinya baik, udara bersih masuk dengan leluasa dan udara yang mengandung virus dapat dialirkan ke luar," tegas Hinky.

Berapa lama virus campak melayang di udara terbuka?

Jika menurut penjelasan Hinky bahwa virus campak melayang-layang di udara selama 2 jam di ruangan tertutup, timbul pertanyaan berapa lama virus bertahan di udara terbuka?

"Kalau sirkulasiya terbuka, seperti di lapangan, udara terbuka, ruangan dengan jendela dan pintu terbuka; virusnya melayang-layang juga tapi tidak sampai 2 jam," ujar Hinky.

"Selain itu, konsentrasi atau kepadatan virusnya akan lebih rendah jadi daya tularnya lebih ringan," tambahnya.

Artinya, mungkin tidak akan menularkan ke 12 hingga 13 orang seperti saat di ruangan tertutup. Meski begitu, Hinky menegaskan bahwa virus ini tetap menular.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com