Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Cendana, Tanaman dengan Kayu yang Harum

Kompas.com - 25/11/2022, 21:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Kayu cendana merupakan kayu yang berasal dari tanaman cendana, yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai kegunaan.

Umumnya, kayu cendana digunakan untuk membuat furniture, dupa, campuran parfum, aromaterapi, dan lain-lain.

Mengenal tanaman cendana

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, cendana (genus Santalum) merupakan salah satu dari sekitar 25 spesies tanaman semiparasit dari keluarga Santalaceae.

Kelompok tanaman ini tersebar di seluruh Asia Tenggara, Australia, dan pulau-pulau di Pasifik Selatan.

Pohon cendana sejati tumbuh tinggi sekitar 10 meter, memiliki daun kasar berpasangan, dan sebagian merupakan parasit pada akar spesies pohon lainnya. 

Baca juga: Kandungan Nutrisi Kayu Manis yang Menyehatkan

Baik pohon maupun akar cendana, mengandung minyak aromatik kuning, yang disebut minyak cendana, yang aromanya dapat bertahan lama. 

Minyak cendana diperoleh dengan penyulingan uap dari kayu dan digunakan dalam parfum, sabun, lilin, dupa, dan obat tradisional.

Pohon cendana telah dibudidayakan sejak jaman dahulu karena inti kayunya yang kekuningan memainkan peran utama dalam banyak upacara pemakaman dan ritual keagamaan.

Pohon-pohon ini tumbuh lambat, biasanya memakan waktu sekitar 30 tahun agar inti kayu mencapai ketebalan yang tepat.

Mengenai kegunaan, sebagaimana yang telah disebutkan, kayu cendana dimanfaatkan untuk berbagai hal.

Baca juga: Apakah Minyak Kayu Putih Aman untuk Ibu Hamil?

Salah satu yang populer adalah pemanfaatan minyak cendana dalam pengobatan tradisional.

Dilansir dari Drugs.com, minyak cendana telah digunakan sebagai antiseptik dan astringen, serta untuk pengobatan sakit kepala, sakit perut, serta gangguan kencing dan kelamin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com