Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kepala Sakit Saat Mencium Aroma Parfum yang Kuat?

Kompas.com - 15/11/2022, 16:00 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Oleh: Amanda Ellison

MANUSIA dapat mencium lebih dari 1 triliun bau. Tapi tidak ada dua orang yang akan bereaksi dengan cara yang sama terhadap satu bau yang sama. Meski ada beberapa bau yang hampir semua orang setuju bahwa itu tidak menyenangkan (seperti pengencer cat atau makanan busuk), reaksi kita terhadap jenis bau lain bisa jauh lebih personal.

Ambil contoh parfum. Seseorang mungkin menganggap aroma parfum bunga yang kuat sebagai aroma surgawi, tapi ada orang lain yang menganggap aroma itu membuat sakit kepala. Ada banyak alasan mengapa orang bisa mendapatkan reaksi fisik terhadap bau yang kuat – tapi inilah tiga yang paling umum.

1. Emosi

Gangguan stres akut adalah kondisi kesehatan mental yang dapat terjadi segera setelah peristiwa traumatis. Freepik/sewscream Gangguan stres akut adalah kondisi kesehatan mental yang dapat terjadi segera setelah peristiwa traumatis.

Dari semua indera kita, hanya penciuman yang memiliki hubungan langsung dengan sistem emosional kita, karena penciuman pertama kali berevolusi dari semua indera kita.

Artinya, kita tidak hanya merasakan bau berdasarkan bahan kimia yang terkandung dari bau tersebut, tapi juga melibatkan semua ingatan kita tentang bau itu – termasuk cara bau itu membuat kita merasakan dan mengenang masa lalu dan bagaimana perasaan kita saat ini.

Ada kalanya Anda mencium sesuatu yang Anda kaitkan dengan ingatan negatif, seperti misalnya bau bahan kimia pembersih yang digunakan di rumah sakit, atau parfum yang sama dengan yang digunakan mantan pacar atau pasangan Anda.

Baca juga: Mengenal Petrikor, Aroma Khas Tanah yang Terkena Hujan

Satu hirupan dapat menyebabkan semua emosi negatif itu bergegas kembali kepada Anda, membuat tubuh Anda menghasilkan respons stres untuk melawan atau lari (fight or flight).

Respon stres melawan atau lari adalah cara tubuh Anda bereaksi terhadap stres, kecemasan, atau bahaya. Hal ini menyebabkan sejumlah perubahan fisik, yang sebagian besar dipicu oleh otak, menjadi siaga tinggi.

Salah satu perubahan pertama yang mungkin Anda perhatikan selama respons stres adalah ketegangan di sekitar area kepala dan leher. Alasannya adalah karena vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) yang memungkinkan lebih banyak darah dialihkan ke otak dan bagian tubuh yang membutuhkannya.

Vasodilatasi juga mengaktifkan reseptor sensorik yang tertanam di pembuluh darah, yang membuat kita merasa sakit kepala nyeri jika pembuluh darah di kepala dan leher sedang melebar.

Cara kita merespons bau tertentu secara emosional sangat personal, dan sangat tergantung dari pengalaman yang kita punya. Bahkan mungkin dipicu oleh bau yang bahkan mungkin tidak kita sadari atau secara sadar menyadari reaksi kita terhadapnya.

Baca juga: Mengapa Aroma Kentut Setiap Orang Berbeda?

Tapi jika Anda cenderung sakit kepala hanya ketika mencium aroma tertentu, itu mungkin karena asosiasi negatif yang Anda miliki terhadapnya.

2. Masalah sinus

Ilustrasi sinusitis Ilustrasi sinusitis

Bahan kimia yang mengaktifkan sinyal bau di otak kita (disebut pengharum atau odorant) terkadang dapat mengiritasi sinus kita. Asap, parfum, dan klorin adalah beberapa bau paling umum yang menyebabkan iritasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com