Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesies Burung Hantu Baru Ditemukan di Afrika, Punya Suara Unik

Kompas.com - 04/11/2022, 09:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Spesies baru burung hantu ditemukan di Pulau Principe, Afrika Tengah.

Ilmuwan pertama kali mengonfirmasi keberadaanya pada tahun 2016, meski kecurigaan terhadap spesies itu sudah muncul sejak tahun 1998.

Temuan spesies burung hantu baru yang dipublikasikan dalam jurnal akses terbuka ZooKeys ini dideskripsikan berdasarkan beberapa bukti seperti morfologi, warna dan pola bulu, vokalisasi, dan genetika.

Baca juga: Burung Hantu pada 6 Juta Tahun yang Lalu Aktif di Siang Hari

Burung hantu ini kemudian diberi nama Principe Scops-Owl atau Otus bikegila.

Otus adalah nama generik yang diberikan pada sekelompok burung hantu kecil yang memiliki sejarah sama.

Burung ini ditemukan di seluruh Eurasia dan Afrika dan termasuk spesies yang tersebar luas seperti Eurasia Scops-Owl (Otus scops) dan African Scops-Owl (Otus senegalensis).

Sementara nama bikegila dipilih untuk menghormati Ceciliano do Bom Jesus yang punya julukan Bikegila. Ia merupakan penjaga taman alam di Pulau Principe.

"Penemuan Principe Scops-Owl hanya dimungkinkan berkat pengetahuan lokal yang dibagikan oleh Bikegila dan upayanya yang gigih untuk memecahkan misteri lama ini. Sehingga, nama tersebut untuk menghormati orang yang memajukan pengetahuan keanekaragaman hayati dunia," tulis peneliti dalam makalahnya.

Suara panggilan yang unik

Principe Scops-Owl bisa dikenali karena suara panggilan uniknya. Panggilan unik itu berupa nada pendek 'tuu' yang diulang dengan kecepatan sekitar satu nada per detik, mengingatkan pada seruan serangga.

Panggilan atau suara itu sering dilontarkan secara duet saat malam tiba.

Principe Scops-Owl hanya ditemukan di hutan asli Príncipe tua yang tersisa di bagian selatan pulau yang tidak berpenghuni.

Di sana, burung menempati area sekitar 15 km2, karena tampaknya menyukai ketinggian yang lebih rendah.

Di daerah kecil ini kepadatan burung hantu relatif tinggi, dengan populasi diperkirakan sekitar 1000-1500 individu.

Namun berhubung semua individu spesies hidup di lokasi tunggal dan sangat kecil, dalam waktu dekat kehidupan burung dapat terganggu oleh pembangunan bendungan hidro-listrik kecil.

Baca juga: Burung Hantu Jantan Memikat Betina dengan Teriakannya

Para peneliti pun lantas mengusulkan, bahwa spesies tersebut harus diklasifikasikan sebagai "Critically Endangered" atau kritis, tingkat ancaman tertinggi dalam Daftar Merah IUCN.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com