Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangan Berbasis Lokal, Kunci Indonesia Terhindar dari Ancaman Kelaparan

Kompas.com - 17/10/2022, 13:16 WIB
Amir Sodikin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati (biodiversity) tinggi. Bahkan, di dunia, posisi Indonesia berada di nomor 3. Tingginya keanekaragaman hayati juga terjadi di sektor sumber pangan Indonesia. 

Dengan keanekaragaman sumber pangan yang tinggi, dan setiap daerah memiliki kekayaan yang berbeda-beda, seharusnya tak ada lokasi di Indonesia yang mengalami kelaparan. Setiap daerah punya ciri khas pangan masing-masing dan senantiasa tumbuh optimal dengan lingkungan iklim dan cuaca yang khas.

Demikian refleksi dari Yayasan KEHATI yang dikirim ke Kompas.com, memperingati Hari Pangan Sedunia 2022 yang jatuh pada Minggu 16 Oktober 2022. Hari Pangan Sedunia kali ini mengambil tema Leave No One Behind.

Baca juga: Locavore, Pangan Lokal Pangan Masa Depan

Manajer Program Ekosistem Pertanian Yayasan KEHATI, Renata Puji Sumedi Hanggarawati, memaparkan, tema Hari Pangan Sedunia 2022 ini mengindikasikan bahwa masih terjadinya kerawanan pangan yang melanda masyarakat di dunia.

Kerawanan ini berangkat dari persoalan seperti pandemi covid-19, perubahan iklim, ketegangan internasional, dan kenaikan harga. Pemerintah Indonesia melalui Kemenko Bidang Perekonomian mengatakan bahwa untuk menciptakan ketahanan pangan di tengah dinamika permasalahan global, salah satu strateginya yaitu dengan melakukan diversifikasi pangan lokal.

KEHATI memaparkan, keberagaman merupakan jawaban sumber kebutuhan pangan lokal ke depan. Karena itu, upaya untuk kembali ke sumber pangan lokal harus ditingkatkan.

"Keragaman sumber pangan Nusantara merupakan jawaban terhadap permasalahan kelaparan, gizi buruk, termasuk perubahan iklim,“ kata Renata.

Baca juga: Keragaman Hayati Indonesia Sangat Tinggi, Tapi Ketahananan Pangan Kurang Mumpuni

Keragaman pangan Indonesia tinggi 

Indonesia memiliki tingkat keragaman yang sangat tinggi. Terkait keanekaragaman hayati secara umum, data dari Badan Pangan Nasional 2022 menunjukan bahwa Indonesia berada di peringkat ketiga di dunia.

Untuk sumber pangan, Indonesia memiliki kekayaan 77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat, 75 jenis sumber protein, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, serta 110 jenis rempah dan bumbu, serta 40 jenis bahan minuman. Bahkan untuk keragaman sumber pangan ini merupakan yang tertinggi di dunia setelah Brazil.

"Namun, fakta tersebut tak lantas membuat Indonesia memiliki ketahanan pangan yang mumpuni," kata Renata.

Baca juga: Hari Pangan Sedunia 2022: Tema dan Tantangan Ketahanan Pangan di Tengah Ancaman Krisis Global

Majalah The Economist merilis Global Food Security Index atau Indeks Ketahanan Global 2022 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-63 dari 113 negara di dunia, jauh di belakang Singapura dan negara-negara regional Asia Tenggara lain.

Angka tersebut diukur berdasarkan empat indikator, yakni keterjangkauan, ketersediaan, kualitas dan keamanan makanan, serta keberlanjutan dan adaptasi

Secara umum, keterjangkauan harga pangan Indonesia dinilai cukup baik dengan skor 81,5 poin. Namun, beberapa indikator lain masih lemah.

Secara rinci, indikator ketersediaan pasokan Indonesia memiliki skor sebesar 50,9 poin. Skor indikator kualitas dan keamanan pangan Indonesia sebesar 56,2 poin. Lalu, indikator keberlanjutan dan adaptasi pangan sebesar 46,3 poin.

Beras sumber pangan dominan

Di Indonesia, beras menjadi sumber pangan dengan rata-rata konsumsi rumah tangga sebesar 94,9 kg/kapita/tahun pada tahun 2019. Diperlukan sekitar 2,5 juta ton beras per bulan untuk memenuhi kebutuhan jumlah penduduk Indonesia yang hampir 270 juta jiwa (Badan Ketahanan Pangan, 2020).

Baca juga: Hari Pangan Sedunia 2022, Lakukan Ini untuk Cegah Limbah Makanan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com