Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2022, 19:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Palung Mariana adalah palung terdalam di Bumi, yang terletak di Pasifik barat timur Filipina dan sekitar 200 kilometer timur Kepulauan Mariana.

Palung Mariana berbentuk bulan sabit yang berukuran lebih dari 2.550 kilometer panjangnya dan lebar rata-rata 69 kilometer. 

Kedalam Palung Mariana adalah hampir 11 kilometer. Jika Gunung Everest dijatuhkan ke Palung Mariana, puncaknya masih lebih 1,6 kilometer di bawah air.

Ada apa di dalam Palung Mariana?

Ekspedisi ilmiah baru-baru ini telah menemukan kehidupan yang sangat beragam dalam kondisi yang keras di Palung Mariana.

Baca juga: Jadi Titik Terdalam di Bumi, Berapa Kedalaman Palung Mariana?

Hewan yang hidup di bagian terdalam Palung Mariana bertahan dalam kegelapan total dan tekanan ekstrem, kata Natasha Gallo dari Scripps Institution of Oceanography yang mempelajari rekaman video dari ekspedisi James Cameron pada tahun 2012 ke dalam Palung Mariana.

Dikutip dari Live Science, makanan di Palung Mariana sangat terbatas karena ngarai yang dalam jauh dari daratan. 

Tanaman darat jarang bisa sampai ke dasar Palung Mariana dan plankton mati yang tenggelam dari permukaan harus turun belasan kilometer untuk mencapai Palung Mariana. 

Sebaliknya, beberapa mikroba bergantung pada bahan kimia, seperti metana atau belerang, sementara makhluk lain melahap kehidupan laut yang ada di bawah mereka dalam rantai makanan.

Gallo mengatakan, tiga organisme paling umum yang ada di dasar Palung Mariana adalah xenophyophores, amphipoda, dan teripang kecil (holothuria).

Baca juga: Bukan Palung Mariana, Lubang Terdalam Bumi Dibuat oleh Manusia

Xenophyophores bersel tunggal menyerupai amuba raksasa dan mereka makan dengan mengelilingi dan menyerap makanan mereka. Kemudian, ada amphipoda yang mengkilap, pemulung mirip udang yang biasa ditemukan di laut dalam.

Cara amphipoda bertahan hidup di Palung Mariana adalah misteri karena cangkang amphipod seharusnya mudah larut dalam tekanan tinggi Palung Mariana.

Namun, pada tahun 2019, peneliti asal Jepang menemukan bahwa setidaknya satu spesies penghuni Palung Mariana menggunakan aluminium, yang diekstraksi dari air laut, untuk menopang cangkangnya. 

Selama ekspedisi Cameron 2012, para ilmuwan juga melihat tikar mikroba. 

Gumpalan mikroba ini memakan hidrogen dan metana yang dilepaskan oleh reaksi kimia antara air laut dan batu.

Baca juga: Bagaimana Palung Terdalam di Dunia Terbentuk?

Salah satu predator teratas di kawasan Palung Mariana adalah ikan siput. 

Pada tahun 2017, para ilmuwan melaporkan bahwa mereka telah menemukan spesimen makhluk yang tidak biasa, yang dijuluki ikan siput Mariana, yang hidup di kedalaman 8.000 m.

Ikan siput ini berwarna merah muda, kecil, tidak bertulang, dan tampaknya kesulitan untuk hidup di wilayah ekstrem seperti Palung Mariana.

Namun, rupanya makhluk ini penuh kejutan. Hewan itu justru mendominasi ekosistem ini. Mereka mengeksploitasi kondisi tidak adanya pesaing dengan melahap mangsa invertebrata yang berlimpah yang menghuni Palung Mariana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com