Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Kanker di Bawah Usia 50 Tahun Meningkat Secara Global

Kompas.com - 08/09/2022, 19:00 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama beberapa dekade terakhir, semakin banyak orang dewasa di bawah usia 50 tahun yang terkena kanker.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Brigham and Woman's Hospital mengungkapkan bahwa kejadian kanker onset dini (mereka yang didiagnosis sebelum usia 50 tahun), telah meningkat secara drastis di seluruh dunia dengan peningkatan signifikan dimulai sekitar tahun 1990.

Kanker yang dimaksud termasuk di antaranya adalah kanker payudara, usus besar, kerongkongan, ginjal, hati, dan pankreas.

Seperti dikutip dari Medical Xpress, Rabu (7/9/2022) dalam upaya untuk memahami mengapa lebih banyak orang yang lebih muda didiagnosis menderita kanker, para ilmuwan pun melakukan analisis ekstensif terhadap data yang tersedia dalam literatur dan data daring.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Kanker Prostat yang Menyerang Pria?

"Dari data kami mengamati sesuatu yang disebut efek kelompok kelahiran. Efek ini menunjukkan bahwa setiap kelompok orang yang lahir di kemudian hari memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker," ungkap Shuji Ogino dari Departemen Patologi di Brigham.

Ia menemukan bahwa risiko ini meningkat pada setiap generasi. Ogino menjelaskan, misalnya saja orang yang lahir pada tahun 1960 mengalami risiko kanker yang lebih tinggi sebelum usia 50 tahun dibandingkan orang yang lahir pada tahun 1950.

"Kami memperkirakan bahwa tingkat risiko ini akan terus meningkat pada generasi berikutnya," katanya.

Untuk melakukan studi ini, para peneliti menganalisis data global yang menggambarkan kejadian 14 jenis kanker berbeda dan menunjukkan peningkatan kejadian pada orang dewasa sebelum usia 50 tahun berkisar dari tahun 2000 hingga 2012.

Baca juga: Kanker Prostat Bisa Sembuh, Apa Saja Pengobatan yang Bisa Dilakukan?

Kemudian tim mencari studi yang tersedia yang meneliti tren kemungkinan faktor risiko, termasuk paparan kehidupan awal pada populasi umum.

Selanjutnya, tim memeriksa literatur yang menggambarkan karakter tumor klinis dan biologis dari kanker onset dini dibandingkan dengan kanker onset lambat yang didiagnosis setelah usia 50 tahun.

Dalam tinjauan ekstensif, tim menemukan bahwa paparan kehidupan awal yang mencakup diet, gaya hidup, berat badan, paparan lingkungan, dan mikrobioma seseorang telah berubah secara substansial dalam beberapa dekade terakhir.

Dengan demikian, para peneliti berhipotesis bahwa faktor seperti pola makan dapat berkontribusi pada kanker dini, meski tim juga mengakui bahwa peningkatan kanker bisa jadi karena deteksi dini melalui program skrining kanker.

Baca juga: Gejala Awal Kanker Paru dan Pengobatannya

Namun, menurut mereka peningkatan dari 14 jenis kanker tak mungkin semata-mata karena peningkatan skrining saja.

Kemungkinan faktor risiko kanker onset dini termasuk di antaranya adalah konsumsi alkohol, kurang tidur, merokok, obesitas, dan memakan makanan olahan.

Faktor risiko tersebut semuanya meningkat secara signifikan sejak 1950-an dan membuat peneliti berspekulasi menyertai perubahan mikrobioma.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com