Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

26 Tahun Hidup Sendiri, Anggota Terakhir Suku Amazon Ditemukan Meninggal

Kompas.com - 31/08/2022, 20:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pria yang diketahui sebagai anggota suku Amazon terakhir, ditemukan meninggal. Pihak setempat menyebut, bahwa tubuhnya ditemukan di tempat tidur gantung yang dihiasi bulu-bulu.

Selama 26 tahun lamanya, pria tanpa nama yang juga diketahui tak berbicara atau melakukan kontak dengan manusia ini hidup terisolasi.

Di dunia luar, ia dikenal sebagai suku 'Man of the Hole', karena lusinan lubang dalam yang dia gali, kemungkinan untuk berburu, bersembunyi, atau tujuan upacara.

Sementara itu apa yang ia sebut sebagai rumah adalah hutan hujan seluas 8000 hektar, berdiri seperti sebuah pulau di tengah lautan pertanian dan peternakan modern.

Baca juga: Peradaban Amazon Misterius Ditemukan, Penduduknya Petani Terampil

Dikutip dari Science Alert, Rabu (31/8/2022) pejabat di Badan Urusan Adat Brasil (Funai) mengumumkan bahwa pria berusia sekitar 60 tahun itu telah meninggal karena penyebab alami.

Fiona Watson mengatakan, pria itu melambangkan kekerasan dan kekejaman mengerikan, yang dilakukan pada masyarakat adat di seluruh dunia atas nama kolonisasi dan keuntungan, tetapi pria itu juga menjadi simbol perlawanan atas kondisi tersebut.

Fiona Watson adalah direktur penelitian dan advokasi Survival International, sebuah organisasi global yang bekerja untuk melindungi hak masyarakat adat.

"Kita hanya bisa membayangkan, kengerian apa yang dia saksikan dalam hidupnya serta kesepian yang ia rasakan setelah sisa sukunya terbunuh. Namun ia tetap dengan gigih menolak semua upaya kontak dan menjelaskan bahwa ia hanya ingin dibiarkan sendiri," kata Watson.

Mulai tahun 1970-an suku Man of the Hole menjadi sasaran pembantaian berdarah.

Wilayah subur tanah adat mereka yang disebut wilayah adat Tanaru, berada di negara bagian Rondonia di hutan hujan Amazon Brasil barat berbatasan dengan Bolivia. Dan wilayah itu sangat didambakan oleh petani, penebang, peternak, dan penambang.

Tanpa perlindungan pemerintah yang tepat, suku itu diracun dan dibunuh secara brutal.

Pada awal 1990-an hanya tujuh anggota suku Amazon yang tersisa dan enam dibantai pada 1995 oleh penambang ilegal. Tak ada yang pernah dimintai pertanggungjawaban.

Butuh waktu bagi Funai untuk menyadari, bahwa Man of the Hole masih ada yang hidup. Dan dari situ mereka terus mengawasinya.

Pada tahun 1998, akses ke tanah adat suku itu dibatasi oleh pejabat Brasil, dalam upaya untuk melindungi dari bahaya lebih lanjut.

Namun pada tahun 2009, Funai menemukan selongsong peluru di tanah, serta tanda-tanda kerusakan pada pos Funai di mana agen kadang-kadang ditempatkan untuk melindungi pria itu.

Baca juga: NASA Potret Sungai Emas di Amazon dari Luar Angkasa, Seperti Apa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com