Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Ketidakpastian Kepastian atau Kepastian Ketidakpastian

Kompas.com - 18/06/2022, 07:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEINGAT saya ketika masih duduk di bangku sekolah menengah atas di Indonesia masih ada mata pelajaran yang disebut sebagai ilmu pasti. Yang tergolong ilmu pasti adalah ilmu-ilmu yang dianggap bersifat mutlak pasti seperti matematika, ilmu ukur, kimia, falak, dan fisika.

Semula para fisikawan memang masih meyakini bahwa memang ada keniscayaan yang dijamin pasti niscaya terjadi, seperti misalnya benda jatuh niscaya selalu ke bawah. Jatuh ke atas pasti tidak ada. Namun keimanan tentang kepastian kemudian mulai mengalami krisis akibat antara lain apa yang disebut oleh Werner Heisenberg sebagai prinsip ketidakpastian.

Baca juga: Jokowi: Ketidakpastian Global Hampir Setiap Hari Terus Berubah

Agar tidak melakukan kekeliruan tafsir maupun alih bahasa maka saya copas (copy paste) apa yang ditulis oleh ensiklopedia Brittanica tentang prinsip ketidakpastian sebagai berikut: uncertainty principle, also called Heisenberg uncertainty principle or indeterminacy principle, statement, articulated (1927) by the German physicist Werner Heisenberg, that the position and the velocity of an object cannot both be measured exactly, at the same time, even in theory. The very concepts of exact position and exact velocity together, in fact, have no meaning in nature. Ordinary experience provides no clue of this principle. It is easy to measure both the position and the velocity of, say, an automobile, because the uncertainties implied by this principle for ordinary objects are too small to be observed. The complete rule stipulates that the product of the uncertainties in position and velocity is equal to or greater than a tiny physical quantity, or constant (h/(4π), where h is Planck’s constant, or about 6.6 × 10−34 joule-second). Only for the exceedingly small masses of atoms and subatomic particles does the product of the uncertainties become significant.

Kalimat terakhir apabila dialihbahasakan ke Indonesia menjadi kira-kira hanya bagi massa sangat kecil atom dan partikel subatomik produk ketidakpastian menjadi bermakna. Berarti prinsip ketidakpastian Heisenberg secara pasti membatasi kepastian pada massa sangat kecil atom dan partikel subatomik yang pada hakikatnya secara organoleptik -minimal bagi insan awam seperti saya- terkesan sulit bahkan mustahil dibuktikan kebenaran maupun ketidakbenarannya.

Baca juga: Bagian-bagian Atom: Kulit dan Inti Atom

Di dalam pemikiran Heisenberg tentang ketidakpastian tercium aroma pemikiran Einstein tentang kenisbian alias relativitas masih dibagi menjadi khusus dan umum di samping juga pemikiran Bohr tentang fisika kuantum yang melalui kesepakatan Kopenhagen pada hakikatnya mirip dengan mati hidupnya kucing Schroedinger.

Masalah menjadi makin berbelit-belit tidak pasti ketika logika linguistikal ikut dilibatkan untuk menelaah ketidakpastian kepastian.

Judul tulisan ini sendiri bisa diputar-balik subyek-obyeknya alih-alih kehilangan malah mempermantap suasana bingungologis-nya.

Jika ketidakpastian ternyata merupakan kepastian maka kepastian itu sendiri an sich membantah ketidakpastian dan sebaliknya dan seterusnya dan selanjutnya tanpa akhir sampai akhir zaman tanpa kejelasan tentang di mana ujung dan di mana pangkal atau di mana awal di mana akhir mirip dengan makna terkandung pada mahakarya grafis MC Escher yang ada di awal tulisan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com